TEMPO.CO, Yogyakarta -Animo masyarakat di Yogyakarta menyambut produk baru bahan bakar minyak Pertalite dari PT. Pertamina cukup besar. Pertalite yang mengusung oktan Ron 90 itu kali pertama diluncurkan pada Jumat 14 Agustus 2015 sebagai uji coba di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kota Yogyakarta: SPBU Lempuyangan, Semaki, dan Sultan Agung
Di kawasan SPBU Lempuyangan, antrean kendaraan roda dua turut memadati empat titik dispenser Pertalite. Launching Pertalite yang harganya Rp 8.400 per liter ini oleh pengelola SPBU dilakukan dengan cara memasang puluhan umbul-umbul, stand promosi, hingga memutar jingle Pertalite dengan volume keras di kawasan SPBU.
“Kami launching dari jam 06.00, sampai pukul 10.00 sudah habis hampir 1 KL (1.000 liter), cukup memuaskan,” ujar Kepala SPBU Lempuyangan Priyo Setiawan.
Untuk hari pertama, SPBU Lempuyangan mendapat pasokan sekitar 16 ribu liter Pertalite oleh PT. Pertamina. Pasokan ini hampir setara jumlahnya dengan jatah pasokan rata-rata harian jenis Premium yang sekitar 18 ribu liter. Untuk jatah Pertamax juga dipasok tetap 6 ribu liter perhari.
Priyo menuturkan, meski ada tambahan Pertalite, jatah pasokan Premium dan Pertamax juga tak dikurangi atau dihapus. “Mungkin karena masih ujicoba, jumlah pasokan jenis lain masih tetap seperti hari biasa,” ujar Priyo.
Priyo menuturkan, pemilihan SPBU yang menyalurkan Pertalite ini sepenuhnya berada di tangan Pertamina. “Terutama dari kesiapan segi sarana dan prasarananya, dinilai memungkinkan atau tidak,” ujarnya.
Pemberlakuan Pertalite ini tak membuat SPBU Lempuyangan lantas tak memangkas titik pelayanan Premium dan Pertamaxnya. Sebab, SPBU tersebut sudah memiliki beberapa cadangan untuk lokasi tangki timbun dan dispenser yang dibutuhkan.
Priyo menambahkan, dengan adanya jenis baru BBM di SPBU itu, diharapkan semakin memberi pilihan pada pengguna kendaraan menentukan bahan bakar. Meskipun diakui, pihaknya tak tahu apakah penambahan varian ini bisa berdampak mengurangi antrean ketika kondisinya cukup padat seperti saat liburan.
Di sisi lain, sejumlah pengecer yang biasa berlangganan pada SPBU yang ditunjuk menjual Pertalite, belum memanfaatkan jatah untuk kulakan di hari perdana peluncuran itu.
Yudianto, 58, pengecer BBM di kawasan Miliran Umbulharjo Yogyakarta, menuturkan belum berani kulakan Pertalite karena harganya masih selisih jauh dengan Premium.
“Pembeli biasanya cari yang murah, kami khawatir kalau kulakan Pertalite ini putaran penjualannya lama,” ujar Yudi yang dalam sehari biasa kulakan sampai 80 liter premium itu.
PRIBADI WICAKSONO