TEMPO.CO, Jombang - Kasus penganiayaan berujung pembunuhan kembali terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kali ini seorang duda tega menghabisi nyawa kekasihnya sendiri yang berstatus janda.
Duda bernama Pranoto, 38 tahun, warga Desa Pulogedang, Kecamatan Tembelang, Jombang, menganiaya kekasihnya, Kuswati, 33 tahun, warga Desa/Kecamatan Wonosalam, Jombang. Motifnya, Pranoto yang berutang ke Kuswati kesal karena ditagih.
“Pelaku ditangkap di rumahnya dan mengakui segala perbuatannya. Motifnya, pelaku kesal ditagih utang oleh korban yang juga kekasihnya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Harianto Rantesalu dalam rilisnya di markas kepolisian setempat, Jumat, 14 Agustus 2015.
Kasus penganiayaan berujung pembunuhan itu terungkap setelah mayat Kuswati ditemukan di Sungai Brantas yang melintasi Jombang, Selasa, 11 Agustus 2015. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap Pranoto sebagai orang terakhir yang bersama Kuswati.
“Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sepeda motor pelaku dan korban, pakaian korban, perhiasan di tubuh korban, serta handphone milik pelaku,” ujar Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Gatot Mustofa.
Menurut pengakuan Pranoto, penganiayaan yang dilakukan terhadap kekasihnya itu terjadi pada Sabtu, 8 Agustus 2015. Kepada wartawan, Pranoto mengatakan memang pernah berutang kepada korban sebesar Rp 3 juta untuk modal dagang ikan di Pasar Ploso. “Saya baru mengembalikan Rp 500 ribu,” tuturnya.
Pada Sabtu malam, Pranoto pergi mengantar Kuswati untuk membeli baju di Pasar Mojoagung. Di tengah perjalanan, Kuswati mengungkit-ungkit utang Pranoto dan meminta pelaku mengembalikan uang yang dipinjam. Dengan alasan belum punya uang, Pranoto meminta waktu untuk mengembalikannya.
Namun Kuswati tak sabar dengan janji Pranoto. Keduanya pun terlibat cekcok hingga Pranoto mencekik leher korban sampai korban tak sadarkan diri. “Saya bingung karena detak jantungnya berhenti. Lalu saya buang ke Sungai Brantas,” ujar Pranoto.
ISHOMUDDIN