Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringati 17 Agustus, Seniman Arak Sesaji di Candi Ratu Boko  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Candi Ratu Boko Yogyakarta. Tempo/MUH SYAIFULLAH
Candi Ratu Boko Yogyakarta. Tempo/MUH SYAIFULLAH
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Di Yogyakarta sesaji tak cuma digunakan untuk upacara tradisional, tetapi juga upacara hari ulang tahun ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia di Candi Ratu Boko, Sleman, Senin, 17 Agustus 2015. Arak-arakan sesaji itu dibawa ke depan gerbang Candi Ratu Boko menjelang detik-detik proklamasi dalam acara bertajuk "Sedekah Bumi Nusantara".

Ratusan bendera Merah Putih menghiasi lokasi situs budaya yang terletak di kawasan perbukitan itu. "Kami memilih lokasi yang bernilai pariwisata, sejarah, arkeologi, dan budaya. Ini sungguh merupakan kekayaan Nusantara," ucap pemimpin Sedekah Bumi Nusantara, Frans Hananto, di Candi Ratu Boko, Senin, 17 Agustus 2015.

Sesaji yang dibawa antara lain nasi tumpeng, ayam utuh yang sudah dimasak, bunga-bunga, buah dan sayur, bubur merah dan beberapa dupa. “Sesaji ini ini merupakan simbol filosofi hidup,” ujar Frans. Tumpeng besar di bawah dan kecil di atas. Filosofinya, saat kecil hingga muda banyak saudara, teman, dan orang di sekitar. Namun ujungnya kecil menandakan kesiapan hidup sendiri, bahkan mati.

Ayam utuh, kata Frans, menandakan pemimpin yang sudah bangun berkokok, sedangkan lainnya masih tidur. “Buah dan sayuran menandakan kemakmuran dari Yang Maha Kuasa,” katanya.

Penari dan koreografer Didik Nini Thowok membawakan tarian sedekah bumi di depan pintu gerbang candi yang merupakan perpaduan Hindu dan Buddha ini. Didik menyatakan pada peringatan 70 tahun Indonesia Merdeka, negara ini belum sepenuhnya merdeka. "Secara budaya belum merdeka," kata Didik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menjelaskan Indonesia masih dijajah budaya asing dari luar. “Justru budaya asing banyak berkembang di semua kalangan masyarakat,” ujarnya. Ironisnya, kata Didik, banyak orang yang justru bangga dengan budaya dari Barat. “Tapi lupa dengan budaya negeri sendiri.”

Menurut ketua panitia penyelenggara, Markus, acara ini merupakan program Seribu Cita Satu Indonesia. Sebelumnya, peringatan 17 Agustus diperingati di pantai dan lereng Gunung Merapi. Saat ini dipilih Candi Ratu Boko karena merupakan istana kerajaan pada zaman dahulu. "Mengingatkan pelestarian budaya dan juga mendorong minat wisatawan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

15 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

21 November 2023

Kirab budaya pemilu damai di Yogyakarta melintasi Jalan Malioboro Selasa (21/11). (Dok. Istimewa)
Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

Keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta jadi investasi karena tanpa itu, dua sumber kehidupan yakni pariwisata dan pendidikan akan terpengaruh.