TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan sebetulnya para peserta yang membawa gambar simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) palu arit merupakan bagian dari sebuah teatrikal. Teatrikal tersebut digelar dalam rangka kirab budaya yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Indonesia ke-70.
"Itu yang kebetulan difoto pas gambar itu, tapi sebetulnya itu prosesnya panjang," kata Soekarwo usai usai mengikuti upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-70 Republik Indonesia di Gedung Grahadi pada Senin, 17 Agustus 2015.
Pakde Karwo, sapaan Soekarwo, berharap agar masyarakat tidak melihat dengan adanya simbol PKI, maka PKI akan lahir kembali. "Jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Panglima Daerah Militer V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Sumardi telah memerintahkan Komandan Komando Distrik Militer untuk mengecek terlebih dahulu setiap kegiatan yang akan digelar oleh masyarakat. Hal ini untuk mencegah peristiwa masyarakat membawa simbol-simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) berupa palu arit.
"Kalau ada tanda-tanda peristiwa yang membawa simbol seperti itu sebaiknya dibatalkan," kata Sumardi usai mengikuti upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-70 Republik Indonesia di Gedung Grahadi, Senin, 17 Agustus 2015.
Meski begitu, Sumardi melihat bahwa tindakan tersebut bukanlah merupakan sebuah kejahatan. Selain itu, simbol PKI bukan sebagai tanda bahwa organisasi akan kembali lagi.
"Itu hanya pelaksanaan karnaval yang menceritakan tahun 65 setelah kemerdekaan Indonesia," ujar dia.
Saat ini Sumardi menjelaskan belum mendapatkan laporan dan belum melihat bahwa tanda-tanda organisasi PKI akan ada kembali. "Masih belum."
Sebelumnya, Komandan Komando Distrik Militer 0826 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Letnan Kolonel Mawardi mengatakan ada peserta kirab budaya dalam perayaan HUT RI Ke-70 yang membawa atribut bergambar palu arit berwarna merah yang merupakan lambang PKI.
Tak hanya gambar palu arit yang terlarang, para peserta kirab juga membawa banner berisi foto-foto tokoh PKI, antara lain D.N. Aidit dan Letnan Kolonel Untung.
EDWIN FAJERIAL