TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo mengatakan tim evakuasi telah menemukan 54 jenazah atau semua korban jatuhnya pesawat Trigana Air jenis ATR 42 PK YRN bernomor lambung IL267 di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Selain menemukan semua jenazah korban, ucap Bambang, tim SAR gabungan menemukan kotak hitam (black box) pesawat tersebut dan uang para penumpang yang dikabarkan berjumlah Rp 6,5 miliar. "Tapi uang yang ditemukan ada sebagian yang sudah hangus terbakar. Saya telah instruksikan agar diamankan untuk nantinya diserahkan ke pihak terkait," ujarnya.
Baca: Baru Jadi Menteri, Rizal Ramli Ditegur Jokowi: Ini Sebabnya
Menurut dia tak semua jenazah yang ditemukan itu dalam keadaan utuh. Sebab, sebagian di antaranya dalam keadaan hangus terbakar. "Namun jenazah yang sebagian hangus ini masih bisa kami identifikasi dan masih bisa kami angkat. Semua jenazah sudah dimasukkan ke kantong jenazah. Tapi kabut telah menutupi lokasi, maka evakuasi belum bisa dilakukan hari ini," tutur Soelistyo di Sentani, Selasa, 18 Agustus 2015.
Soelistyo menuturkan tim di lapangan tinggal mengevakuasi korban dari lokasi jatuhnya pesawat untuk dibawa ke Oksibil. "Nanti, apakah sebagian atau semua jenazah dibawa dari Oksibil ke Jayapura atau jenazah yang keluarganya tinggal di sekitar Oksibil tetap ditinggal, ini bergantung pada kondisi di lapangan berdasarkan negosiasi dengan keluarga korban," katanya.
Soelistyo mengaku tetap mendengarkan harapan dan apa maunya keluarga para korban. Tapi, kalau keluarga korban mengizinkan jenazah dibawa semua ke Jayapura agar kerja Tim Disaster Victim Identification (DVI) lebih efektif, jelas itu lebih baik lagi. "Sebab, nanti, setelah Tim DVI mengidentifikasi, jenazah bisa kami bawa kembali ke keluarga yang ada di Oksibil. Tapi itu semua bergantung pada psikologis keluarga korban," ujarnya.
Baca: Tak Cuma JK, Ahok pun Tak Hormat Bendera: Ini Alasannya
CUNDING LEVI
