TEMPO.CO, Pacitan – Presiden Republik Indonesia periode 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono, menggelar syukuran kemerdekaan di Monumen Jenderal Sudirman di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. "Setelah mengakhiri tugas, saya tentu ingin merayakan hari kemerdekaan di kampung halaman dan di tempat yang bersejarah ini," kata SBY, Senin, 17 Agustus 2015.
Menurut SBY, Monumen Sudirman dulu merupakan salah satu lokasi yang digunakan Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya melawan penjajah. Di tempat itu, Sudirman tinggal selama 99 hari. "Hampir separuh waktu perang gerilya dihabiskan di sini," ucapnya.
Perang gerilya pada 1949, ujar SBY, berlangsung tujuh bulan. Sudirman berpindah-pindah tempat dari Yogyakarta, Wonosari, Wonogiri, Ponorogo, Trenggalek, hingga Kediri. Dari Kediri, dia kembali ke Trenggalek dan masuk Pacitan dari sebelah timur. Dia, antara lain, singgah di Desa Wonokarto, Kecamatan Kebonagung, dan Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan.
"Di tempat ini (Desa Pakis, Kecamatan Nawangan), Panglima Jenderal Sudirman menginstruksikan Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta," tutur SBY. Setelah itu, kata dia, Sudirman yang paru-parunya hanya berfungsi satu lantaran sakit dan harus ditandu berpindah ke Wonogiri, Prambanan, dan kembali ke Yogyakarta. "Total jarak tempuh yang dilalui Jenderal Sudirman selama bergerilya lebih dari 1.000 kilometer."
Syukuran kemerdekaan hari itu dihadiri sejumlah pejuang, veteran, pelajar, forum pimpinan daerah, dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pacitan.
NOFIKA DIAN NUGROHO