TEMPO.CO, Jakarta - Meski sempat terkendala masalah pembiayaan dari investor, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan rencana groundbreaking ruas Tol Pemalang-Batang dapat dilakukan pada 28 Agustus 2015.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengatakan manajemen ruas tol tersebut kini dalam tahap akuisisi oleh PT Waskita Karya dan PT Jasa Marga. Jika berjalan sesuai rencana, pihaknya optimistis dapat menyambung seluruh ruas Tol Trans Jawa pada 2018.
“Pemalang-Batang manajemennya sudah berubah, sharingnya berubah, sudah diambil alih oleh Jasa Marga dan Waskita Karya secara dominan. Sehingga ini mungkin kalau jadi tanggal 28 Agustus ini akan groundbreaking oleh Bapak Presiden,” ujarnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kemen PUPR Herry Trisaputra Zuna mengemukakan proses akuisisi ruas tol tersebut masih dalam ranah business to business. Ia mengatakan pengambilalihan akan memakan waktu setidaknya 30 hari. “Secara perusahaan kan masih perusahaan itu juga, cuma pemilik sahamnya saja yang berubah. Jadi memang untuk groundbreaking tidak ada masalah,” katanya.
Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto membenarkan bahwa pihaknya masih dalam proses negosiasi untuk mengakuisisi proyek tersebut. Namun dia mengaku hingga kini belum ada kesepakatan final yang dicapai antar kedua belah pihak. “Pemalang-Batang masih tahap kajian, NDA (non disclosure agreement) saja belum. Jadi masih proses, tapi memang ada rencana (akuisisi),” ujarnya.
Pemerintah telah resmi memutus izin usaha PT Marga Setia Puritama selaku pemegang konsesi ruas Tol Batang-Semarang, sementara hak konsesi PT Pemalang Batal Tollroad atas ruas Pemalang-Batang juga terancam dicabut karena terkendala masalah pembiayaan. Karena itu, pemerintah menawarkan opsi bagi pemilik konsesi untuk mencari mitra strategis guna memperkuat pendanaan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk M. Choliq mengungkapkan ketertarikan untuk menjadi pemegang konsensi ruas Tol Pemalang-Batang dan Batang Semarang. Pihaknya bahkan telah merancang total dana investasi yang akan dikeluarkan untuk proyek tersebut. “Total investasi untuk ambil dua-duanya, yang satu mendekati 5 (trilun rupiah), yang satu lagi mendekati 8. Jadi totalnya 13,” katanya.
