TEMPO.CO, Bangkok - Pemerintah Thailand menutup sekitar 438 sekolah yang terdaftar di Otoritas Kota Bangkok mulai hari ini akibat ledakan bom yang terjadi kuil Hindu Erawan Distrik Chidlom. Adapun mal dan fasilitas publik lain tetap buka dan beraktivitas seperti biasa.
Menurut Angga Dwi Martha, mahasiswa asal Indonesia yang berada di Bangkok, informasi yang diperoleh dari pemberitaan lokal di Thailand, suasana di lokasi kejadian sepi dan sekolah diliburkan.
”Meski tetap buka, pusat perbelanjaan terlihat sepi,” ujar Angga saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Agustus 2015. Angga merupakan mahasiswa program master di Fletcher School of Law and Diplomacy di Amerika Serikat. Saat ledakan terjadi, Angga sedang transit selama dua hari di Thailand.
Suasana sepi juga tampak di Stasiun Sala Daeng yang terletak di sebelah selatan lokasi. Padahal, biasanya pada jam kerja seperti siang ini stasiun tersebut ramai penumpang.
Ledakan bom terjadi kemarin pukul 19.00 waktu setempat. Saat itu kawasan di sekitar Kuil Erawan sedang ramai wisatawan lokal dan asing. Pasca-ledakan, kata Angga, polisi langsung menjaga ketat lokasi ledakan yang berada di sekitar pusat perbelanjaan Kota Bangkok itu.
Garis polisi membentang sekitar 50 meter di sekeliling titik ledakan. Akibat kejadian itu, polisi mencatat sekitar 19 orang tewas dan 123 orang terluka akibat bom yang ditanamkan di sebuah sepeda motor. Mayoritas di antaranya merupakan warga Cina dan Thailand.
Angga mengatakan peristiwa ini membuat sejumlah wisatawan memilih pergi menjauhi pusat kota dan lokasi ledakan. ”Turis cenderung memilih keluar kota atau ke seberang, yaitu ke Thonburi atau Bangkok Yai,” kata mahasiswa berusia 24 tahun itu.
PUTRI ADITYOWATI