Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aura Mistis Lubuk Larangan: Ikan Dibuang, Hilang Sekejap (1)

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Warga memperlihatkan ikan hasil tangkapan dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan di sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. TEMPO/Riyan Nofitra
Warga memperlihatkan ikan hasil tangkapan dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan di sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Jarum jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Namun masyarakat Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, sudah turun ke tepian Sungai Subayang. Mereka beramai-ramai menumpang perahu menyusuri sungai menuju Lubuk Larangan. Pagi itu, Ahad, 16 Agustus 2015, boleh jadi dikatakan hari bahagia bagi warga setempat. Sudah waktunya panen ikan di Lubuk Larangan.

Berita Menarik: Si Cantik Bawa Bendera: Ini yang Ditakutkan di Depan Jokowi

"Saat ini waktu yang tepat membuka Lubuk Larangan," kata Epri Desmi, yang diberi amanah oleh warga sebagai tetua di kampung dalam urusan Lubuk Larangan. Ia diberi gelar Datuk Godang. Tempo berkesempatan mengikuti tradisi panen ikan di Lubuk Larangan, jaraknya sekitar 12 kilometer dari permukiman warga. Tak ada akses darat, perahu satu-satunya kendaraan menyusuri sungai yang membelah hutan berbukit hijau.

Sungai Subayang merupakan akses transportasi masyarakat di kawasan penyangga Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling. Hampir setiap hari warga hilir mudik menggunakan perahu. Tak ada yang membedakan aliran sungai untuk transportasi dengan aliran sungai di Lubuk Larangan. Hanya saja, masyarakat sepakat menentukan lokasi Lubuk tepat di bagian aliran sungai dengan kedalaman 1-2 meter.

Warga menjaring ikan saat ikuti tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan di sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. Tradisi panen ikan bersama ini sudah berlangsung secara turun temurun dengan sistem kejujuran. TEMPO/Riyan Nofitra

Warga meyakini bagian sungai yang dalam merupakan tempat paling disenangi ikan untuk bertelur. "Lubuk Larangan itu di antara dua Beting atau aliran sungai yang dangkal," kata Epri. Lubuk larangan memiliki panjang 500-800 meter. Ia hanya dibatasi seutas tali yang diikatkan di antara dua pohon di atas bukit yang mengapit sungai. Warga yang melewati sungai tidak diizinkan mengambil ikan barang seekor pun.

Menurut cerita masa lampau, warga yang nekat mengambil ikan di Lubuk Larangan sebelum waktunya akan menerima tulah sumpah seperti perut akan membuncit atau meninggal setelah makan ikan. "Itu sudah menjadi keyakinan sejak zaman dulu," kata Epri. Terbukti, tradisi yang melekat di Lubuk Larangan hingga kini terus lestari. Tidak satu pun warga yang berani mengambil ikan sebelum waktunya.

Berita Terbaru: Cemas di Depan Jokowi,Ini Hebatnya Si Cantik Pembawa Bendera

Warga dituntut berlaku jujur hanya dengan seutas tali yang menjadi tanda Lubuk Larangan. Tapi saat ini, bagi warga yang kedapatan mengambil ikan di kawasan Lubuk Larangan akan dikenakan sangsi adat "Denda berupa satu sak semen," ucap Epri. Ikan yang menghuni di Lubuk larangan hanya boleh dipanen secara bersama-sama dalam jangka waktu satu atau dua tahun sekali tergantung kondisi alam.

Waktu yang tepat panen ikan pada musim panas saat ketinggian air tidak terlalu dangkal serta tidak juga terlalu dalam. "Kalau musim hujan ikan bisa hanyut terbawa air," kata Epri, lagi. Sambil menunggu kaum pria menjaring ikan, kaum wanita dibantu anak mereka mendirikan tenda di tepian sungai. Biasanya satu tenda diisi oleh satu keluarga, yang biasa gunakan untuk makan bersama selepas memanen.

Selanjutnya: Ritual khusus sebelum ramai-ramai masuk Lubuk Larangan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

25 hari lalu

Kondisi Ruas Tol Sedyatmo  KM 27  arah Bandara Seoekarno-Hatta, masih tergenang air luapan Kali Angke, Jumat  22 Maret 2024.FOTO: dokumen  Jasa Marga
Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

28 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

Gunung Marapi mengalami erupsi pada Jumat, 19 Januari 2024, pada 10.14 WIB dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 500 meter. (Antara/HO-Dokumen Pribadi)
500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.


BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.


Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Kanal di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, tempat masyarakat membuang kotorannya, Rabu 13 Desember 2023. Foto: Didit Hariyadi
Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.


Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik, terlihat dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat, 8 Desember 2023. Data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi pada Jumat hingga pukul 08.00 WIB, telah terjadi letusan sebanyak lima kali dan hembusan 13 kali, dengan intensitas jumlah letusan menurun dibandingkan beberapa hari sebelumnya.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.


BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

Foto udara Bendungan Sadawarna di Desa Tanjung, Kecamatan Surian, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2023. Bendungan Sadawarna juga berfungsi sebagai salah satu pengendali banjir yang kerap kali terjadi di kawasan Kabupaten Subang. TEMPO/Prima Mulia
BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.


Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

28 November 2023

Warga melihat busa yang menutupi aliran Curug Kali Baru di RT004/01 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Senin 27 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis


Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Wisatawan domestik saat menikmati keindahan alam Kali Biru Raja Ampat, Sabtu (2/10). (Antara/ Ernes Broning Kakisina)
Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.


Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

27 Oktober 2023

Sebuah ilustrasi menunjukkan bagaimana lanskap seukuran Belgia yang terletak di Wilkes Land, Antartika Timur akan tampak jika lapisan es tebal yang menutupinya terangkat. Stewart Jamieson, Universitas Durham/Handout melalui REUTERS
Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

Lanskap kuno yang terbentuk oleh sungai terungkap jauh di bawah es Antartika.