TEMPO.CO, Sleman - Budayawan dan seniman, Didik Nini Thowok, menyikapi 70 tahun kemerdekaan Indonesia dengan kritikan pedas kepada para elite politik. Ia menilai para petinggi dan pemimpin negara selalu diliputi kontroversi dan perdebatan. Tak jarang juga hinaan.
"Pendidikan budi pekerti sekarang ini sudah tidak ada lagi. Budi pekerti yang membentuk karakter bangsa ini," kata Didik saat ditemui di kawasan Candi Ratu Boko, Prambanan, Sleman, Senin, 17 Agustus 2015.
Menurut Didik, para elite politik suka bersikap kontroversi karena tidak mendengarkan suara hati. Mereka belum bicara dengan hati nurani dan rasa. "Budi pekertinya masih kurang. Mungkin uratnya sudah putus."
Bisa jadi, ucap dia, para pemimpin saling serang dan kurang budi pekertinya karena pendidikan rasa tidak merasuk hati. Bagi Didik, pendidikan seni sangat penting. Bila dibekali dengan seni, ucap dia, anak-anak akan berbicara soal rasa. Olah rasa menjadi dasar untuk budi pekerti. "Yang belajar budi pekerti saja masih berbuat seperti itu, apalagi yang tidak," ujarnya.
Ia sangat menyayangkan para elite politik yang sering membuat kisruh, baik secara opini maupun menyerang dengan berbagai cara.
Didik menuturkan saat ini Indonesia belum merdeka secara budaya. Sebab, masyarakat masih membangga-banggakan budaya Barat. "Kita masih banyak yang tidak bangga dengan budaya sendiri."
MUH SYAIFULLAH