TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Operasional Badan SAR Nasional Heronimus Guru mengatakan 27 jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana Air telah diangkut keluar dari lokasi kecelakaan. Jenazah tersebut kini ditampung di rumah sakit di Oksibil. (Lihat Video Kronologi Hilangnya Pesawat Trigana Air)
"Tim evakuasi gabungan dibantu masyarakat telah membawa jenazah-jenazah tersebut dengan berjalan kaki," kata Heronimus di kantor pusat Basarnas, Rabu, 19 Agustus 2015.
Proses pengangkutan jenazah dimulai pukul 10.50 WIT. Awalnya, evakuasi jenazah direncanakan menggunakan jalur udara dengan helikopter. Namun, hingga siang hari, cuaca di area kecelakaan masih buruk dengan penampakan awan cumulonimbus.
Perjalanan mengangkut jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat ke basecamp memakan waktu sekitar lima jam dengan berjalan kaki. Dari basecamp, jenazah seharusnya dibawa menggunakan mobil ke lapangan terbang Oksibil. "Karena mobil yang ada hanya satu, jenazah akhirnya tetap dibawa dengan berjalan kaki dari basecamp ke bandara," ucap Heronimus. (Lihat Video Inilah Daftar Kecelakaan Pesawat di Papua)
Heronimus menyebut pengangkutan jenazah harus melalui medan berat. Empat jenazah harus dibawa 60 orang. Meski begitu, ia memastikan malam ini semua jenazah sudah selesai diangkut menuju rumah sakit Oksibil. "Kabasarnas memerintahkan malam ini harus selesai," ujarnya.
Selain 27 jenazah yang ditampung di rumah sakit Oksibil, empat jenazah lain sudah diterbangkan ke Sentani untuk diidentifikasi. Sementara itu, 23 jenazah lain hingga sore ini masih dalam perjalanan dari lokasi kecelakaan menuju basecamp.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA