TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah adanya mediasi yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan terkait perang pernyataan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Menurut Kalla, mediasi tidak perlukan lantaran posisinya saat ini adalah sebagai Wakil Presiden.
"Ah. Tidak ada mediasi. Saya kan Wapres. Saya hanya sampaikan tadi pada saat rapat kabinet, bahwa dia tidak boleh begitu lagi," kata Kalla, di kantornya, Rabu, 19 Agustus 2015. "Saya kira semua orang juga marah sama dia."
Kalla menggunakan posisinya sebagai wakil presiden untuk menegur menteri yang mengeluarkan pernyataan di luar batas. Menurut dia, setelah ditegur, Rizal diyakini tidak akan mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan pimpinan negara lagi. "Artinya, menteri itu harus disiplin. Harus menteri itu punya etika," ujarnya. (Lihat Video Pernyataan Kontroversial Rizal Ramli Yang Serang Jokowi)
Baca juga:
Diterima di UGM, Calon Dokter Usia 14 Tahun Minta Kado Aneh
JK Damprat Rizal di Depan Presiden, Jokowi Bela Siapa?
Terkait respons Rizal setelah ditegur olehnya, Kalla hanya mengatakan, "Ya memangnya dia mau apa?" kata Kalla. Dia juga mengatakan Presiden Joko Widodo juga pada saat sidang kabinet, membelanya yang sedang mendamprat Rizal. "Ya otomatis Pak Jokowi setuju," kata dia.
Kalla tidak ingin menyatakan kecewa terhadap hasil perombakan kabinet yang rupanya malah memunculkan menteri yang membuat gaduh seperti Rizal. "Ya itu Anda yang menilai saja," ujarnya.
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramri kembali ke Istana karena dipanggil Presiden Joko Widodo. Setelah mengikuti rapat kabinet paripurna, Rizal sempat meninggalkan istana, namun sekitar pukul 17.00, dia kembali.
Baca juga:
Kisah Sultan: Saat Bertemu Nyi Kidul pada Bulan Purnama
Ini Rahasia SPG Cantik di IIMS 2015: Biasa Kerja di Jalanan
Pertemuan tersebut dilakukan untuk memediasi Rizal dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Belakangan, keduanya terlibat perang argumen. Jokowi, kata Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki mengutus Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan untuk bicara dengan Rizal.
Luhut, kata Teten, meminta para anggota kabinet untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat menimbulkan kegaduhan. Hal tersebut, kata Teten disampaikan dalam rapat paripurna siang tadi. "Pak Luhut minta para menteri tunjukan soliditas yang tinggi agar pemerintahan efektif," kata Teten.
Sebelumnya, terjadi kegaduhan antara Rizal dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Rizal memprotes pembangunan megaproyek pembangkit tenaga listrik 35 ribu mega Watt. Ia menganggap pembangunan proyek itu masih harus dikaji secara mendalam karena terdapat kekeliruan. Kalla berang dan menuduh Rizal tak mengerti persoalan. Dibalas lagi oleh Rizal yang menantang Kalla berdebat dengannya.
REZA ADITYA
Baca juga:
Diterima di UGM, Calon Dokter Usia 14 Tahun Minta Kado Aneh
Ini Rahasia SPG Cantik di IIMS 2015: Biasa Kerja di Jalanan