TEMPO.CO, Jakarta - PT Aetra Air Jakarta memastikan tak ada pelanggan air bersih mereka yang terdampak kekeringan Sungai Cisadane di Tangerang Selatan. Pasokan air bagi pelanggan PT Aetra di DKI masih normal.
“Tak ada dampak kekeringan Sungai Cisadane karena sumber air baku PT Aetra dari Tarum Kanal Barat,” kata juru bicara PT Aetra, Pratama S. Adi, lewat pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 19 Agustus 2015.
Pratama menambahkan sumber air baku dari Tarum Kanal Barat berhulu di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Aliran air lantas menuju Sungai Citarum dan berakhir di Kalimalang, Bekasi. Sumber air baku di aliran tersebut, kata Pratama, tak menunjukkan gejala kekeringan.
Menurut dia, PT Aetra pada musim kemarau saat ini masih mampu memproduksi air bersih sesuai kapasitas mereka. “Volume produksi air bersih sekarang 29 ribu liter per detik,” Pratama berujar.
Tangerang dan Jakarta terancam kekurangan sumber air bersih menyusul keringnya Sungai Cisadane. Pemerintah Kabupaten Tangerang bahkan akan menghentikan pasokan air bersih untuk Jakarta menyusul penetapan wilayah Kabupaten Tangerang darurat air bersih.
Warga di DKI rawan terimbas krisis air bersih itu lantaran Pemerintah DKI membeli air curah ke PDAM Tirta Kertaraharja sebanyak 2800 liter per detik melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) Serpong. Selain itu, warga Ibu Kota pun membeli air sebanyak 75 liter per detik melalui IPA Cikokol.
RAYMUNDUS RIKANG