TEMPO.CO, Jakarta - Penggusuran Kampung Pulo siang ini, Jumat, 21 Agustus 2015 masih berlanjut. Eksekusi yang dimulai sejak pagi berjalan aman tanpa kericuhan dari warga dan aparat keamanan. "Tidak ada kerusuhan pagi ini, aman-aman saja," kata Sumirat, anggota Satuan Brimob yang bertugas sejak Subuh tadi.
Enam backhoe terus beroperasi di sepanjang bantaran Kali Ciliwung. Tidak ada aktivitas di sepanjang Jalan Jatinegara Barat. Seluruh pertokoan dan kantor terlihat masih tutup sejak kemarin pagi hingga siang ini.
Akses jalan dari Kampung Melayu juga masih diblokir ke arah Senen. Kendaraan dialihkan ke Jalan Jatinegara Barat 1. Sebagian warga di sekitar Kampung Pulo masih asyik menonton penggusuran dari pinggir kali. Para warga yang direlokasi sudah memindahkan barang-barangnya kemarin. "Sudah semua diangkut ke rusun. Ini cuma ngeliatin rumah dibongkar," kata Narto, warga RW 03 Kampung Melayu.
Kemarin, pembongkaran pemukiman warga di bantaran Kali Ciliwung ini diwarnai bentrokan antara warga dengan Satuan Polisi Pamong Praja. Warga menilai tindakan pembongkaran ini sewenang-wenang karena sebagian di antara mereka memegang sertifikat tanah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggusuran sebagai upaya untuk normalisasi Kali Ciliwung. Normalisasi ini diperlukan untuk mengurangi dampak banjir bagi warga Ibu Kota. Pemprov menilai warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung menyalahi aturan karena mendirikan bangunan di atas tanah negara. Mereka juga tak memiliki Izin Mendirikan Bangunan.
NIBRAS NADA NAILUFAR