TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tenaga pengajar pendidikan anak usia dini menentukan nasib sebuah bangsa 30 tahun ke depan. Alasannya, bangsa itu kelak bakal dipimpin orang-orang hasil asuhan para tenaga pengajar pada masa sekarang.
"Maka itu, otak Bunda PAUD harus lempeng," ucapnya dalam acara pengukuhan Bunda PAUD di Gedung Nyi Angeng Serang, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Agustus 2015.
Bunda PAUD merupakan sebutan bagi para pembina sekolah pendidikan anak usia dini di tingkat provinsi, kota, dan kecamatan. Ahok menuturkan para pembina mengajarkan nilai toleransi kepada para balita. Dengan begitu, tak ada ajaran agama atau kehidupan sosial yang terlalu ekstrem dan menganggap orang di luar kelompok mereka tak normal.
Dua nilai lain yang perlu ditanamkan kepada para balita, kata Ahok, yakni kesederhanaan dan keadilan. Keduanya bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang tak tergoda untuk melakukan korupsi. Sebab, ucap dia, korupsi merupakan akar masalah bangsa.
Ahok berujar, pembina PAUD juga seharusnya mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk berdiskusi tentang korupsi. Dengan begitu, para pembina bisa mengenali bentuk-bentuk korupsi dan suap kemudian mengajarkannya kepada para balita dalam bentuk permainan.
Selain itu, tutur Ahok, diskusi para pembina PAUD dengan KPK bisa menghasilkan efek yang lebih. Pembina yang semuanya merupakan para ibu itu bakal mengajarkan hal yang sama kepada suami dan anak-anaknya. "Pahala para ibu pasti besar," kata Ahok.
LINDA HAIRANI