TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau siswa pemilik Kartu Jakarta Pintar tidak lagi naik sepeda motor. Sebab, pemerintah DKI Jakarta sudah menggratiskan anak sekolah pemegang kartu sakti tersebut untuk naik bus Transjakarta.
Layanan gratis menggunakan bus Transjakarta bagi siswa-siswi pemegang Kartu Jakarta Pintar bertujuan untuk membantu mereka mencapai sekolah tanpa mengeluarkan uang transportasi. "Kalau naik motor masih keluar biaya. Sasarannya anak tidak mampu. Kalau ke sekolah gratis kan menghemat pengeluaran," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 25 Agustus 2015.
Apalagi, kata Ahok, pemerintah DKI Jakarta akan mengintegrasikan Kopami dan Kopaja. Otomatis, Ahok menuturkan, anak-anak sekolah pemegang KJP bisa naik kendaraan tersebut dengan gratis.
Ahok berharap pemberian layanan gratis bus Transjakarta dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa, sehingga dana KJP menjadi tepat guna. Apalagi uang di dalam KJP tidak bisa ditarik tunai. Upaya ini, menurut Ahok, juga diharapkan dapat menolong siswa menyimpan uangnya hingga akhir tahun.
Terhitung sejak 24 Agustus 2015, siswa berseragam sekolah pemilik Kartu Jakarta Pintar dapat memanfaatkan layanan gratis naik bus Transjakarta. Layanan gratis menggunakan KJP ini berlaku hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 05.00 - 07.00 WIB dan pukul 13.00 - 18.00 WIB.
Kartu Jakarta Pintar merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagi pelajar yang kurang mampu. Tahun 2015, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan Rp 2,2 triliun untuk program tersebut. Ada 489.150 siswa yang menerima KJP tahun ini.
Penyaluran dilakukan setiap bulan kepada siswa yang membutuhkan melalui Bank DKI dalam bentuk kartu debet. Pencairan dana tersebut saat ini dibatasi sebesar Rp 50 ribu per minggu untuk siswa SMP dan SMA serta Rp 50 ribu per dua minggu untuk siswa SD.
MAYA NAWANGWULAN