TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Ahda Barori mengatakan ada banyak faktor anggota jemaah haji gagal berangkat ke Tanah Suci selain karena visa yang belum jadi. “Jangan masalahkan visa haji saja,” ucap Ahda saat dihubungi, Selasa, 25 Agustus 2015.
Menurut Ahda, belum keluarnya ribuan visa haji memang membuat para anggota jemaah gagal berangkat. Tapi itu bukan satu-satunya alasan. Alasan lain adalah mendadak sakit saat di asrama.
Mereka yang sudah sepuh disarankan dokter tidak usah berangkat lantaran sakit yang parah saat mulai memasuki asrama. “Bila ada keluarganya yang sakit, akhirnya pengantar atau pasangannya minta ditunda keberangkatannya,” ujar Ahda
Kasus lain, tutur Ahda, satu di antara pasangan suami-istri itu belum keluar visa hajinya. Mereka pun akhirnya menunda keberangkatan karena ingin ke Tanah Suci bersama. “Akhirnya pasangannya tidak mau berangkat duluan dan menunggu hingga visa pasangannya jadi.”
Ada pula wanita yang saat di asrama ketahuan hamil. Akhirnya, yang bersangkutan membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci karena khawatir. “Jadi bukan hanya karena visa haji saja,” katanya.
Ahda menjelaskan, sampai hari ini, masih ada 1.997 anggota jemaah haji yang belum mendapatkan visa haji. Ahda meminta masyarakat tidak usah resah. “Semoga nanti malam visanya sudah keluar, karena hanya tinggal cetak saja,” ucapnya. Kementerian Agama terus melakukan koordinasi agar visa haji segera keluar.
Sebelumnya, ribuan visa haji sempat bermasalah dan mengakibatkan para anggota jemaah harus mengulur keberangkatan ke Tanah Suci. Tahun ini, ada 155.200 anggota jemaah haji Indonesia. Jumlah itu lebih sedikit dibanding kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk jemaah Indonesia, yakni 168.800 orang.
MITRA TARIGAN