TEMPO.CO, Surabaya - Sekelompok suporter yang menamakan diri Arek Bonek 1927 akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor anak perusahaan Mahaka Group di Surabaya pada Jumat-Minggu, 28-30 Agustus 2015.
Pendukung klub Persebaya Surabaya 1927 ini menuntut Mahaka selaku promotor turnamen Piala Presiden untuk tidak mengikutsertakan klub yang bermasalah dengan dualisme. “Intinya, kami ingin menyampaikan kepada Pak Jokowi bahwa kami melawan Piala Presiden,” kata Presidium Arek Bonek 1927 Andie Peci, Rabu, 26 Agustus 2015.
Andie mengklaim 10 ribu anggota Arek Bonek yang akan berunjuk rasa datang dari berbagai daerah, termasuk Malaysia. Mereka akan berkumpul di Taman Apsari, depan Gedung Grahadi, Surabaya. Selanjutnya massa bergerak ke kantor anak perusahaan Mahaka Grup, antara lain Resto Hanamasa, Radio Gen FM, Terunto, dan Apra International. “Puncak unjuk rasa Minggu," ucapnya.
Andie mengaku mendukung Piala Presiden asal tidak mengikutsertakan Persebaya dan Arema, yang dia nilai masih bermasalah dengan dualisme nama. Walaupun berganti nama menjadi Persebaya United, Andie dan kawan-kawan tetap keberatan, dengan alasan nama Persebaya sudah identik dengan Persebaya 1927. “Tidak boleh pakai nama Persebaya. Kalau Surabaya United, tidak apa-apa,” ujarnya.
Andie menuturkan unjuk rasa merupakan jalan terakhir, karena keberatan yang mereka sampaikan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, Badan Olahraga Profesional Indonesia serta Mahaka tidak direspons. “Upaya kami sudah mentok, sudah waktunya kami bergerak,” katanya.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Raydian Kokrosono menyatakan belum mengetahui rencana unjuk rasa Arek Bonek 1927. “Kalau sudah ada info soal unjuk rasa tersebut, kami akan membentuk tim pengamanan,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH