TEMPO.CO, Bandung - Tim Badan Reserse Kriminal Mabes Polri mengungkap keberadaan sindikat narkoba internasional yang bermukim di wilayah Kota Bandung setelah menggerebek sebuah rumah mewah di kawasan perumahan elite, Setra Duta Blok E Nomor 8, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 26 Agustus 2015.
Di dalam rumah mewah tersebut didapati 30 warga negara asing asal Taiwan yang diduga merupakan anggota jaringan narkoba internasional.
Kepala Bareskrim Komisaris Jendral Budi Waseso mengatakan, berdasarkan hasil temuan yang didapatkan penyidik di rumah tersebut, ada indikasi penyebaran narkoba tingkat internasional sudah mewabah di seluruh pelosok Tanah Air.
Ia pun mengatakan 30 WNA asal Taiwan tersebut memiliki hubungan dengan sindikat narkoba Cengkareng yang beberapa waktu lalu diungkap Satuan Narkoba Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
“Ini merupakan hasil pengembangan penangkapan bandar narkoba jaringan internasional di Cengkarang. Kita kembangkan dan ditemukan jaringannya ada di sini,” ujar Buwas, sapaan Budi Waseso, saat memberikan keterangan pers di tempat kejadian perkara, Kompleks Setra Duta, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 27 Agustus 2015.
Buwas mengatakan di rumah tersebut dipastikan tidak ada aktivitas produksi narkoba. Polisi hanya menemukan 2,5 kilogram sabu beserta satu alat isap dan 260 butir psikotropika golongan empat.
Tim Bareskrim masih melakukan penyidikan untuk mengembangkan kasus ini. Menurut Buwas, jaringan ini diduga telah menyebar ke seluruh wilayah di Tanah Air. “Ini jaringan yang luar biasa. Kita harus betul-betul dan serius. Termasuk saya harus ikut turun untuk menjaga proses pemeriksaan dari awal hingga akhir,” tuturnya.
Namun, terkait dengan siapa aktor di balik jaringan narkoba internasional yang menyebar di Indonesia, Buwas belum bisa memastikan. “Kasus ini akan dikembangkan dan ditangani. Sekarang masih tahap awal untuk dikembangkan,” ucapnya.
Selain narkoba, di rumah tersebut, polisi menemukan adanya indikasi kejahatan cyber yang juga merupakan jaringan internasional. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat komunikasi dan komputer dalam jumlah banyak saat polisi menggeledah rumah tersebut. Korban dari aksi kejahatan cyber yang dikendalikan di rumah itu, kata Buwas, merupakan warga negara lain di Asia.
“Belum bisa dipastikan kejahatan cyber tersebut apakah ada kaitannya dengan yang ditemukan Polda Metro Jaya kemarin. Namun, untuk sementara ini, kejahatan cyber itu diduga dilakukan untuk menipu,” ujarnya
Berdasarkan pantauan Tempo, rumah ini memiliki tiga lantai. Lantai 1 berupa basement yang digunakan untuk parkir kendaraan. Di lantai 2 terdapat sejumlah kamar dan ruang tengah yang cukup luas. Di lantai 3 rumah tersebut, terdapat meja yang berjejer rapi, dan di setiap meja terdapat satu unit telepon. Selain itu, di ruangan tersebut ada sebuah kotak yang diduga sebagai server komunikasi.
IQBAL T. LAZUARDI S.