TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Sugihartatmo mengatakan situs resmi gerakan nasional revolusi mental, www.revolusimental.go.id, diretas pihak yang tak dikenal. Akibatnya, situs tersebut harus ditutup sementara.
"Kami dapat laporan dari tim teknis, ada hacker yang merusak situsnya sehingga sementara ditutup untuk diperbaiki," kata Sugihartatmo saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 Agustus 2015.
Menteri PMK Puan Maharani membuka situs revolusi mental dengan alamat www.revolusimental.go.id pada Senin lalu. Tapi, baru dua hari berjalan, situs ini tak bisa diakses karena servernya melebihi kapasitas.
"Mohon Maaf. Karena antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, server mengalami overload. Untuk itu, kami sedang dalam proses upgrade server. Salam revolusi mental!" tulis administrator dalam laman tersebut, Rabu, 26 Agustus 2015. Tak ada penjelasan lain atau kolom kritik dalam halaman berlatar belakang biru itu.
Sugihartatmo berkilah, rusaknya situs dengan berbiaya Rp 20 juta itu tak hanya karena hacker, tapi juga karena beban kunjungan yang berlebih. "Ada yang karena hacker, ditambah karena overload."
Kementerian berjanji segera memulihkan sistem situs dalam waktu 2 x 24 jam sejak ditutup Rabu kemarin, agar masyarakat bisa mengaksesnya lagi. "Supaya masyarakat tak kecewa," ucap Sugihartatmo.
Adapun nama situs ini sesuai dengan program Nawacita andalan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika kampanye pemilu presiden tahun lalu. Sesuai dengan rencana, situs tersebut bakal memuat perangkat hukum, model keteladanan, dan opini tokoh masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam program perubahan tempo cepat. Pada awal peluncuran, situs tersebut menayangkan kutipan-kutipan kata bijak dari Presiden Indonesia pertama Sukarno, Jokowi, dan Puan Maharani. Tata letaknya cukup sederhana, dengan didominasi warna merah sebagai latar belakang.
"Menyajikan update tentang keteladanan hidup seseorang dengan revolusi mental agar bisa mempersuasi masyarakat yang lain agar, bisa ikut dalam gerakan revolusi mental," tutur Haswan Yunaz, Deputi Bidang Kebudayaan Kementerian PMK saat peluncuran situs ini.
PUTRI ADITYOWATI