TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Pemerintah Jepang memberikan penawaran baru tentang high speed train atau kereta cepat. Salah satu yang diberikan adalah keringanan jaminan.
Jika sebelumnya pemerintah harus memberikan jaminan penuh, sekarang tak harus seluruhnya. "Selain itu, mereka juga menjanjikan percepatan pembangunan," kata Darmin usai bertemu dengan utusan khusus Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Izumi Hiroto, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 26 Agustus 2015.
Utusan Jepang juga mempresentasikan mengenai transfer teknologi. "Memang tawarannya lebih maju dari sebelumnya," ujar Darmin.
Presiden Joko Widodo kemarin menerima penasehat khusus Perdana Menteri Jepang, Hiroto Izumi. Kunjungan ini merupakan yang kedua setelah Juli lalu, Izumi juga bertemu dengan Jokowi.
Saat itu pertemuan mereka juga membahas tentang pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung. Selain Jepang, Cina saat ini juga sedang menawarkan hal yang sama.
Namun penawaran baru itu, menurut Darmin, akan membawa konsekuensi. Sebab, kedua penawaran, baik dari Cina maupun Jepang, sebelumnya sudah mulai dinilai oleh konsultan independen. Selain itu, datangnya utusan Jepang diperkirakan akan direspon oleh Cina dengan kembali memberikan tawaran baru. Padahal, dalam waktu dekat, proses penilaian akan segera ditutup.
Darmin belum memastikan apakah akan memperpanjang tahapan penilaian. Saat ini yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan koordinasi dengan tim konsultan independen.
Dalam dua hari ke depan, penilaian dari tim independen diperkirakan akan rampung. Dari hasil penilaian tim independen akan dibuat kesimpulan sebelum disampaikan kepada presiden.
FAIZ NASHRILLAH