TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Lituania Linas Linkevicius pagi ini menyambangi Balai Kota Jakarta untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka membicarakan hubungan diplomatik serta potensi bisnis kedua negara.
"Kami mendiskusikan potensi bisnis pada berbagai sektor, seperti energi terbarukan dan aviasi. Inilah maksud kami untuk mempererat hubungan agar lebih berorientasi pada masa depan," kata Linkevicius saat ditemui di Balai Kota, Kamis, 27 Agustus 2015.
Baca: Datang ke Jakarta, Ini Alasan 'Tuhan' Tak Mau Mengubah Nama
Linkevicius akan menandatangani tiga perjanjian malam ini dengan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi. Perjanjian tersebut antara lain memuat soal hubungan kedua negara dan teknis kerja sama ekonomi.
"Lituania sangat berkembang pada bidang teknologi. Kami juga bagian dari Uni Eropa. Uni Eropa adalah investor utama Indonesia. Perjanjian ini akan menguatkan hubungan Uni Eropa dengan Indonesia," ujar Linkevicius.
Ahok menjelaskan bahwa maksud kedatangan Menlu Lituania adalah membuka kantor perwakilan Asia. Lituania akan membuka kantor di Kuala Lumpur, Malaysia. Namun Ahok meyakinkan bahwa Jakarta adalah tempat yang lebih baik. "Jakarta kan markas Asia Tenggara. Kalau dia mau lumayan, kan," tutur Ahok.
Simak: Pengemis Naik Haji: Simpan Rp 5.000 per Hari dan Pernah Makan Bata
Ahok menjelaskan bahwa Lituania menawarkan rencana bisnis pada bidang energi. Lituania terkenal dengan teknologi solar cell (panel surya) berkapasitas besar. "Dia mau pinjam sekolah-sekolah kita untuk pasang solar cell. Dia investasi, nanti jual listrik ke PLN, duitnya dikasih ke kita."
Dalam pertemuan itu, Linkevicius juga mengundang Ahok bertandang ke Lituania. "Iya, nanti saya kapan-kapan main ke Lituania. Kamu buka kantor perwakilan, dong, di sini," ucap Ahok.
Baca Juga: Ada Tuhan di Banyuwangi, Kini Heboh Ada Nabi di Mataram!
NIBRAS NADA NAILUFAR