TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin meminta Muhammadiyah dan Nahdhlatul Ulama duduk bersama menyelesaikan soal penetapan tanggal Idhul Adha.
Menurut Ma'ruf, saat ini pihaknya masih mengkaji jatuhnya hari raya Idul Adha berdasarkan perhitungan matematis.
"Jadi begini, kan memang belum ada cara penetapan yang sama antara pemerintah dan Muhammadiyah. Sekarang masih dicari cara, dikaji terus untuk menentukan almanak ini," katanya, di Istana Negara, Kamis, 27 Agustus 2015. "Andaikata terjadi perbedaan itu, masyarakat harus legawa."
Ma'ruf mengatakan lembaganya meminta Kementerian Agama menggelar sidang isbat menjelang Idul Adha nanti. Sidang isbat itu untuk menyamakan persepsi penghitungan jatuhnya tanggal penetapan Idul Adha.
"Kami nanti akan sidang isbat, setelah itu baru ditentukan," ujarnya.
Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat terkait dengan Idul Adha. Hari raya yang jatuh pada 10 Zulhijah ini bertepatan dengan Rabu, 23 September 2015. Sedangkan menurut kalender yang sudah tercetak, Idul Adha jatuh pada Kamis, 24 September 2015. Jika Idul Adha memang jatuh pada Kamis, berarti Muhammadiyah menetapkan sehari lebih maju.
REZA ADITYA