TEMPO.CO, Bekasi - Pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar berpengaruh terhadap nilai mata uang Arab Saudi, riyal. Akibatnya, banyak calon haji di Asrama Haji embarkasi Jakarta-Bekasi, di Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi, mengeluh.
Heri, 54 tahun, calon haji asal Kabupaten Bogor, mengatakan, empat pekan lalu nilai tukar riyal masih Rp 3.400. Dirinya sempat menukarkan sebesar Rp 5 juta, hasilnya ia memperoleh 1.470 riyal. "Tadi nukar lagi nilainya sudah Rp 4.300," kata Heri kepada Tempo, Jumat, 28 Agustus 2015.
Dengan nilai baru itu, ujar dia, Rp 1 juta hanya mendapatkan 232 riyal. Padahal, kata dia, jika nilai masih tetap seperti empat pekan lalu, seharusnya ia mendapatkan senilai 294 riyal. "Selisihnya cukup banyak mencapai 62 riyal," kata Heri. Ia tak menduga nilai riyal ikut naik seiring nilai dolar naik. "Tahu seperti ini tukar sejak dulu."
Menurut dia, kebutuhan uang pecahan riyal cukup penting. Sebab, seluruh kebutuhan selama di Arab Saudi bisa dibeli menggunakan uang tersebut. Karena itu, ia mempersiapkan sejak berada di Indonesia. "Bisa tukar di sana, tapi dapatnya pecahan besar, kalau di sini bisa pecahan kecil mulai dari 1 riyal hingga 5 riyal," kata dia.
Firman, pengusaha jasa penukaran uang di Asrama Haji embarkasi Jakarta-Bekasi, mengatakan, akibat dolar naik omzet dari penukaran menurun hingga 20 persen dibanding awal pemberangkatan calon haji. "Waktu pertama kali buka nilai tukar masih Rp 4.250, mulai Rabu lalu naik," katanya.
ADI WARSONO