TEMPO.CO , Malang: Sebanyak 150 musisi rock Malang akan menyemarakkan Malang Festival Rock Kemerdekaan di depan Balai Kota Malang, Sabtu 29 Agustus 2015. Para musisi muda ini akan menampilkan talenta terbaiknya.
Melalui seleksi ketat, juri memutuskan 23 band yang lolos dalam ajang Rock Kemerdekaan. "Pemerintah membuka ruang bagi anak muda untuk menunjukkan bakat bermusik," kata Wali Kota Malang, Mochamad Anton, Jumat 28 Agustus 2015.
Selain itu, para musisi harus menunjukkan diri jika musisi atau band rock merupakan anak muda yang baik. Mencintai perdamaian, anti-tawuran dan menolak penyalahgunaan narkoba. Anton berharap Festival Rock Kemerdekaan ini memunculkan musisi muda berbakat yang bisa berkiprah dalam musik nasional. "Waktunya go internasional," ujarnya.
Ketua Panitia, Lukman Nurhakim menjelaskan jika pendidikan musik rock tak mudah. Apalagi stigma masyarakat melekat jika rocker urakan dan tak memiliki masa depan cerah. Untuk itu, melalui festival ini Lukman mengajak musisi rock untuk mengubah stigma buruk dan mengkampanyekan antinarkoba.
Gelaran konser rock Kemerdekaan ini terselenggara atas kebersamaan komunitas rock di Malang meliputi Musisi Malang Bersatu, Malang Indie Community Rock, Malang Rock Forum, komunitas suporter Aremania, dan d’Kross Community. Konser rock kemerdekaan ini diharapkan mampu menggerakkan musisi dan penikmat musik rock untuk mencitai musik karya anak bangsa.
Baca Juga:
Pada era 1980-1990 Malang menjadi barometer musik rock. Konser musik rock rutin diselenggarakan di Malang. Musisi rock papan atas saat itu sering tampil di Malang. Malang juga melahirkan musisi rock berkelas seperti Ian Antono, dan Silvia Sartje.
Gelaran konser rock kemerdekaan sekaligus menggali bibit rocker muda dari Malang. Terutama membangkitkan musik rock di Malang. Grup band Edane menjadi bintang tamu dalam festival musik rock di Malang yang kedua. "Main musik tanpa narkoba, itu semboyan kami," ujarnya.
EKO WIDIANTO