TEMPO.CO, Jakarta - Warga Cipinang Melayu digegerkan dengan penemuan bom pada Sabtu, 29 Agustus 2015, sekitar pukul 09.00 WIB. Peristiwa itu bermula pada ketidaksengajaan seorang warga bernama Hasan, 37 tahun, saat sedang memasang sarana lomba antarkampung di sungai.
Saat Hasan menceburkan diri ke sungai, kakinya menginjak benda keras. “Lalu benda itu dipungut dari kedalaman 1 meter,” kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faruq kepada Tempo, Minggu, 30 Agustus 2015. (Baca: Kenapa Pelaku Taruh Bom di Kalimalang?)
Benda itu, ucap Umar, terbungkus tas plastik. Di dalamnya, ada komponen mirip batang senter sepanjang 25 sentimeter dengan diameter 5 sentimeter. Ada juga rangkaian kabel yang menyembul keluar plastik. “Termasuk ada baterai kotak yang menempel di batang itu,” ucapnya.
Menurut Umar, benda itu diidentifikasi berbahaya karena kebetulan ada warga lain yang berprofesi sebagai polisi dan ikut kerja bakti memasang sarana lomba peringatan kemerdekaan Indonesia. Tak berselang lama, warga menghubungi polisi untuk olah kejadian tempat perkara. “Tim Gegana Kepolisian Daerah Metro Jaya turun langsung untuk observasi,” ujarnya. (Baca: Polisi: Bom di Kalimalang Dirakit Secara Profesional)
Tak mau ambil risiko, bom itu akhirnya dilumpuhkan. Kini lokasi kejadian sudah dinyatakan aman, karena semua titik sudah disisir tim Gegana. “Pagi ini, perlombaan di sana jalan terus,” tutur Umar.
RAYMUNDUS RIKANG