Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merasa Dikerjai, Perusahaan Smelter Protes ke Pemerintah

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Seoang anak laki-laku yang  bekerja di pertambangan batu bara di Samangan, Afganista, 1 Mei 2014. FARSHAD USYAN/AFP/Getty Images
Seoang anak laki-laku yang bekerja di pertambangan batu bara di Samangan, Afganista, 1 Mei 2014. FARSHAD USYAN/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana relaksasi larangan ekspor mineral dan batubara oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menuai banyak protes dari perusahaan smelter. Mereka merasa dikerjai.

Sebanyak 21 perusahaan smelter dengan total investasi mencapai US$30 miliar menyatakan kebijakan ini akan membunuh perusahaan smelter tanah air dan merusak kredibilitas Indonesia di mata investor asing.

Alexander Barus, Vice President Director PT Bintang Delapan Mineral, mengatakan PT Sulawesi Mining Investment telah menggelontorkan investasi sebesar US$2,3 miliar dalam pembangunan smelter nikel. “Jika ekspor mentah dibuka lagi, mati kita,” tuturnya.

Eddy S. Setiawan, Direktur PT Century Metalindo, penghasil nikel dan silicon mangan, mengatakan Presiden Joko Widodo secara resmi harus menegaskan bahwa larangan ekspor mineral mentah tidak akan direlaksasi guna menciptakan kepastian hukum bagi industri smelter.

“Kami selaku pengusaha smelter sangat resah dengan informasi yang beredar. Jika relaksasi ini benar-benar dilakukan, maka perusahaan kami akan hancur. Pasalnya, hingga saat ini aktivitas produksi terus tersendat akibat tidak adanya kepastian pasokan bahan baku,” tuturnya.

Saat ini, lanjutnya, perusahaan memproduksi nikel dengan kapasitas 150 ton setara nikel murni per bulan serta silicon mangan dengan volume 1.300 metric ton per bulan. Sulitnya mendapatkan kepastian bahan baku dari pemilik IUP menjadikan ongkos produksi tinggi.

Menurutnya, untuk mempercepat ekspor hasil tambang bernilai tambah, pemerintah harus tegas mencabut IUP perusahaan yang tidak melakukan penambangan serta tidak berkomitmen membangun smelter.

Dengan demikian, IUP yang telah dicabut dapat diberikan kepada penambang lain yang berkomitmen melakukan penambangan atau kepada perusahaan smelter yang telah berproduksi. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan antara pasokan bahan baku dengan proses pemurnian.

Petrus Tjandra, Senior Advisor PT Refined Bangka Tin, mengatakan ekspor mineral mentah bentuk ketidakkonsistenan pemerintah melaksanakan program hilirisasi walaupun dihantam penurunan ekspor serta depresiasi rupiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami ini salah satu dari 14 perusahaan dunia yang diakui oleh London Metal Exchange, sehingga timah hasil produksi dapat diperdagangkan langsung tanpa perantara. Jika ekspor mineral mentah dibuka lagi kami dapat bahan baku dari mana, yang mendapatkan keuntungan justru Malaysia dan Thailand,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, perusahaan memiliki kapasitas desain produksi sebesar 12.000 ton per tahun dengan rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) yang disetujui pemerintah sebanyak 10.000 ton per tahun. Dengan hak konsesi seluas 30.000 hektare di darat dan laut, sejak 2009 hasil produksi 100% untuk ekspor.

Haykel Hubeis, Wakil Direktur Utama PT Delta Prima Steel, mengatakan mayoritas industri smelter Tanah Air saat ini kesulitan mendapatkan kepastian bahan baku. Pasalnya, sejumlah pemilik IUP tidak melaksanakan aktivitas pertambangan.

“Sejumlah pemilik IUP enggan memenuhi spesifikasi hasil tambang yang dibutuhkan oleh smelter. Mereka hanya ingin memasok batu dan tanah tanpa spesifikasi yang dibutuhkan oleh mesin smelter,” ujarnya.

Data asosiasi menunjukkan, dari 21 perusahaan smelter, 10 unit di antaranya masih dalam tahap penyelesaian pembangunan, sisanya telah beroperasi. Adapun sejumlah perusahaan tersebut antara lain, PT Delta Prima Steel, PT Meratus Jaya Iron & Steel, PT Krakatau Posco.

Kemudian, PT Smelting, PT Refined Bangka Tin, PT Tinindo Internusa, PT Well Harvest Winning Alumina, PT Indotama Ferro Alloys, PTCenturi Metalindo, PT Aneka Tambang, PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, PT Bintang Smelter Indonesia, PT Macika Mineral Industri.

PT Sulawesi Mining Investment, PT Cahaya Modern Metal Industri, PT Bintang Timur Steel, PT Centuri Metalindo, PT Indoferro, PT Karyatama Konawe Utara, PT Heng Tai Yuan Indonesia Steel, PT Kinlin Nickel Industry, dan PT Monokem Surya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Penyanyi grup band Coldplay, Chris Martin menghibur penonton dalam Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2022. REUTERS/Christopher Pike
Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.


Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan bersama Presiden Jokowi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 21 Desember 2022. Airlangga menyebut dirinya sudah melaporkan ke presiden mengenai kesiapan Indonesia untuk menghentikan PPKM. TEMPO/Subekti.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.


Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.


Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.


Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.


Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

25 Maret 2022

Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

Kerja sama akan mendorong pelaku usaha meningkat dan mendorong ekspor.


Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

17 Januari 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor Indonesia Desember 2021 mencapai US$ 21,36 miliar.