TEMPO.CO, Jakarta - Grup band Gugun Blues Shelter (GBS) akan segera merilis album terbaru lewat label lokal. Pada album-album sebelumnya, kelompok band yang mengusung aliran blues ini digaet oleh label Grooveyard Records dari Negeri Abang Sam.
Meskipun pindah ke label lokal, Gugun (gitar), Jono (bass), dan Bowie (drum) meyakinkan bahwa ini tidak ada kaitannya dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
"Enggak ada hubungannya dengan dolar. Ini (label lokal) biar lebih mudah aja pendistribusiannya di Indonesia," ujar Gugun kepada Tempo saat ditemui di Plaza Tenggara Senayan, Jakarta, pada Minggu malam, 30 Agustus 2015.
Gugun juga mengungkapkan bahwa GBS enggan memikirkan persoalan dolar yang mempengaruhi indeks harga saham gabungan, apalagi sampai menggarapnya ke dalam karya mereka. Menurut Gugun, naiknya dolar tidak terlalu mempengaruhi hidup mereka sampai saat ini.
"Kami enggak begitu mikirin persoalan yang lagi marak, seperti dolar. Buktinya kami beli bubur ayam aja enggak pakai dolar, kan?" ujar Gugun menunjuk Jono yang sedang menyantap bubur ayam di sebelahnya.
Jono yang merupakan warga negara Inggris juga mengungkapkan bahwa naiknya nilai dolar tidak berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. "Tidak berpengaruh karena saya pakai poundsterling," tutur Jono.
GBS memang menanggapi persoalan ini dengan santai. Meskipun begitu, GBS tetap berharap perekonomian Indonesia segera membaik. "Harapannya semoga dolar turun. Kalau dolar turun, ada manfaatnya juga. Harga alat musik jadi lebih murah, misalnya," ujar Jono.
LUHUR TRI PAMBUDI