TEMPO.CO, Makassar - Bentrok antara anggota TNI dan Polri di Sulawesi Selatan terus berulang. Bahkan menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak. Setiap kali ada berita bentrok antara anggota TNI dan Polri, foto ini selalu muncul dalam perbincangan di media sosial. Foto tersebut juga menjadi gambar profil pemilik akun media sosial.
Foto itu milik Yusuf Wahil, wartawan lokal di Makassar. Foto yang diabadikan sebelum bulan puasa pada Juli 2015 itu memperlihatkan dua pemimpin TNI dan Polri, yakni Panglima Kodam VII Wirabuana Mayor Jenderal Bachtiar dan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji, berdiri sambil berpelukan.
Dengan seragam lengkap, dalam foto, kedua jenderal dua bintang tersebut terlihat sangat mesra. Bachtiar tampak memeluk Anton dari belakang. Kepalanya bersandar di pundak Anton. Tangan kiri Bachtiar memegang pinggang Anton, sementara tangan kanannya menyentuh tangan kanan Anton.
Baca juga:
Kenapa Mourinho Keok Hadapi Deretan Pelatih Berinisial P?
Neelam Gill , Inikah Pacar Baru Zayn Malik?
Keduanya juga terlihat memakai cincin akik. Anton berdiri sambil memegang cangkir putih dengan tangan kiri. Keduanya melempar senyum sampai kelihatan gigi putihnya. “Mestinya anggota TNI dan Polri bisa akur seperti Pangdam dan Kapolda. Dua jenderal ini sangat akrab dan harus jadi contoh,” kata Yusuf kepada Tempo, Senin, 31 Agustus 2015.
Yusuf mengatakan, meski fotonya sudah lama diterbitkan, masih banyak warga di dunia maya yang mereproduksi ulang dengan tambahan tulisan. Foto ini seola-olah menjadi meme yang menyindir anggota TNI dan Polri yang suka bentrok. Seperti tulisan "perbedaan kesatuan tidak menghalangi kami untuk saling mencintai".
Ada juga tulisan "Save TNI-Polri" dengan latar belakang foto ini. Foto Yusuf sudah berulang kali disebar di jejaring media sosial dan pesan instan, seperti Facebook, BlackBerry Messenger, Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Dengan harapan, penyebaran foto itu bisa meredam konflik TNI dan Polri tidak lagi terulang.
Pasca-penembakan yang menewaskan Prajurit Dua Yuliadi, anggota Yonif 721/Makassau di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, Minggu, 30 Agustus, situasi di Polman dikabarkan memanas dan mencekam. Banyak informasi simpang siur beredar, dari razia sampai pembakaran kantor polisi.
MUHAMMAD YUNUS
Berita Menarik
Habis Ribut, Dor! Tentara Itu Tewas, Polisi-TNI Tegang Lagi
DITEMUKAN: Selain Tuhan Banyuwangi, Ini Tuhan dari Lumajang