TEMPO.CO, Pamekasan - Rumah itu baru direnovasi. Teras belum jadi, masih berupa fondasi yang ditimbun tanah. Di depannya ada langgar yang seluruh berbahan kayu. Langgar itulah, tempat favorit Nabi, 67 tahun, bersantai sehari-hari.
Saat ditemui awak media, Senin, 31 Agustus 2015, Nabi juga tampak bersantai di langgar itu. Memakai kemeja kotak-kotak biru dan kopiah hitam, bapak dua anak ini menjawab ramah pertanyaan media soal namanya yang unik dan tak umum dipakai orang. "Ya, nama saya Nabi," kata Nabi, sembari menunjukkan KTP miliknya.
Lalu apa aktivitas sehari-hari Nabi. Pusari, 60 tahun, istrinya, menuturkan, aktivitas suaminya lebih banyak dihabiskan ke ladang untuk merawat tanaman. Selesai dari ladang dilanjutkan menyabit rumput untuk pakan sapi. "Nanti jam 11.00 pulang, salat, makan, dan istirahat, begitu saja setiap hari," kata Nabi.
Soal nama suaminya yang unik, Pusari tidak merasa ada yang aneh. "Memang namanya Nabi, biasa saja".
Namun, menurut Jumali, tetangga Nabi, selain dipanggil Pak Nabi, ada panggilan lain yang melekat kepada sosok Nabi. "Dia juga biasa dipanggil Pak Sirat".
Panggilan itu, kata Jumali, merujuk pada Sirat, anak pertama Nabi yang saat ini menjadi TKI di Arab Saudi. "Di Madura itu tradisi, seorang ayah pasti dipanggil dengan nama anak tertuanya," kata dia.
Nabi sendiri, mengaku tidak tahu kenapa orang tuanya menamakan dirinya dengan Nabi. Dia juga tidak merasa risih dengan nama itu. "Saya senang dengan nama ini," ujar Nabi.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan seorang pria bernama Tuhan asal Banyuwangi. Hal itu bermula ketika seorang netizen mengunggah KTP milik Tuhan dengan tambahan kalimat yang mengundang tawa sekaligus penasaran: “Teori Januari Christi terbantah...Tuhan ada di Banyuwangi!!” (Lihat Video Ternyata Tuhan Lahir di Banyuwangi, Ketua PBNU: Nama Tuhan Tidak Melanggar Hukum)
Sejak itulah wajah Tuhan kerap kali hadir menghiasi layar televisi, media cetak, dan sejumlah media daring (online) dalam sepekan terakhir. Ayah beranak dua itu barangkali tidak pernah menyangka ia bakal menjadi pesohor. Hanya karena bernama Tuhan, ia lantas mendadak menjadi buruan awak media.
MUSTHOFA BISRI