TEMPO.CO, PADANG -Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan meminta buruh yang berunjuk rasa hari ini, Selasa 1 September 2015 menjaga situasi agar kondusif. Jangan sampai ada yang menganggu investor. "Harus tertib. Jangan rusak fasilitas umum. Jangan sampai ada sinyal yang tidak baik bagi investor dan pelaku usaha," kata Zulkifli di Kantor KNPI Sumatera Barat, Selasa 1 September 2015.
Sebab, kata Zulkifli, Indonesia sedang mengalami kesulitan ekonomi. Sehingga butuh membangun dan memberi kenyaman kepada investor. "Kita harus sama-sama menjaga negeri ini. Apalagi dalam menghadapi melambatnya ekonomi," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuturkan ada 35 ribu buruh yang membanjiri Istana Merdeka hari ini, Selasa, 1 September 2015. Said Iqbal menjelaskan, massa yang datang berasal dari 40 federasi yang tergabung dalam empat federasi, yakni KSPI, KSBSI, KSPSI, dan KPKPBI.
Masa berkumpul di patung kuda dan bergerak ke Istana Merdeka untuk berorasi. Massa juga dibagi menjadi dua, long march ke Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan,
Timboel Siregar, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia, mengatakan aksi ini dilatarbelakangi tindakan kesewenangan perusahaan akhir-akhir ini. "Ada banyak buruh di-PHK. Alasannya, rupiah melemah, sehingga keuangan perusahaan terpuruk. Belum lagi kebakaran di Mandom yang menewaskan buruh," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI