TEMPO.CO, Bogor - Ratusan buruh perwakilan Serikat Buruh Nasional (SPN) Kabupaten Bogor, dengan menumpang dua bus, berangkat ke Jakarta dan akan bergabung dengan ribuan buruh se-Jabodetabek untuk melakukan aksi unjuk rasa dan berjalan kaki dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka. Mereka akan menuntut pemerintah menghapus tenaga kerja kontrak dan upah yang layak.
Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Bogor Nadi Harja mengatakan 200 buruh yang diberangkatkan ini merupakan perwakilan dari ribuan buruh yang bekerja di 2.956 perusahaan di Kabupaten Bogor. Mereka akan menyampaikan tuntutan kepada pemerintah di Jakarta. "Pekerja kontrak selalu menjadi korban pemecatan oleh perusahaan dengan alasan kondisi ekonomi sedang melemah seperti saat ini," kata Nadi.
Bahkan, di Kabupaten Bogor, berdasarkan data yang dimilikinya, hampir 70 persen buruh yang bekerja di 2.956 perusahaan yang ada masih berstatus pekerja kontrak. “Kami ingin pemerintah menghapuskan tenaga kontrak. Jika terjadi apa-apa dengan perusahaan, pasti sasarannya pekerja kontrak, hingga pemutusan kerja dan tidak diperpanjang masa kerjanya," ujarnya.
Berdasarkan data yang dimiliki SPN, di Kabupaten Bogor, dari kurun waktu Januari hingga Agustus 2015, sudah lebih dari 5.000 pekerja menjadi korban PHK oleh perusahaan dengan alasan melemahnya industri pemintalan di Indonesia.
"Akibatnya, banyak perusahaan pemintalan di Bogor yang bangkrut. Salah satunya pabrik garmen PT Bumi Karya Manunggal yang gulung tikar sehingga harus mem-PHK karyawannya," tuturnya.
M. SIDIK PERMANA