TEMPO.CO, Jakarta - Suara-suara pemimpin aksi unjuk rasa terus membahana membakar semangat massa. Suhu di sekitar patung kuda sekitar pukul 11.00 WIB sebesar 32 derajat Celcius. Namun lautan buruh berseragam biru, merah, dan hijau tak putus menyanyikan lagu perjuangannya atau sekadar berteriak “Hidup Buruh” atau “Hidup Pekerja Metal”.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuturkan ada 35 ribu buruh yang membanjiri Istana Merdeka hari ini, Selasa, 1 September 2015. Said Iqbal menjelaskan, massa yang datang berasal dari 40 federasi yang tergabung dalam empat federasi, yakni KSPI, KSBSI, KSPSI, dan KPKPBI.
Said menuturkan massa akan berkumpul di patung kuda sekitar pukul 10.00 lalu bergerak ke Istana Merdeka untuk berorasi. "Seusai orasi, sekitar pukul 13.00, massa akan dibagi menjadi dua lalu long march ke Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan," ucapnya.
Timboel Siregar, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia, mengatakan aksi ini dilatarbelakangi tindakan kesewenangan perusahaan akhir-akhir ini. "Ada banyak buruh di-PHK. Alasannya, rupiah melemah, sehingga keuangan perusahaan terpuruk. Belum lagi kebakaran di Mandom yang menewaskan buruh," ujarnya.
Adapun sepuluh tuntutan buruh adalah:
1. Turunkan harga bahan bakar minyak dan sembilan bahan makanan pokok
2. Tolak pemutusan hubungan kerja akibat pelemahan rupiah dan perlambatan ekonomi
3. Tolak pekerja asing atau mewajibkan pekerja asing berbahasa Indonesia
4. Perbaiki layanan kesehatan
5. Naikkan upah minimum 22 persen
6. Angkat pekerja kontrak dan outsourcing jadi karyawan tetap dan guru honorer jadi pegawai negeri sipil
7. Revisi peraturan pemerintah jaminan pensiun setara dengan PNS
8. Bubarkan pengadilan hubungan industrial
9. Pidanakan perusahaan pelanggar keselamatan dan kesehatan kerja
10. Sahkan Rancangan Undang-Undang Pembantu Rumah Tangga
DINI PRAMITA