TEMPO.CO, Surabaya - Berbagai cara dapat dilakukan demi menghemat pengeluaran saat melancong ke luar negeri. Apalagi nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini mencapai lebih dari Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat. Tentu biaya akomodasi selama di negeri orang membengkak.
Namun bagi pejalan mandiri alias backpacker, hal itu bisa disiasati. “Caranya adalah dengan menurunkan fasilitas atau mengurangi tingkat kenyamanan, tapi tetap bisa having fun. Pilih hotel yang aman dan bersih yang biasanya satu kamar untuk empat orang menjadi untuk 8-10 orang,” kata pendiri Komunitas Backpacker Dunia Indonesia (BDI) Elok Dyah Messwati kepada Tempo, Minggu 30 Agustus 2015.
Elok menggambarkan, tarif hotel satu kamar berisi empat orang di kota Nice, Perancis Selatan, sekitar 25 Euro selama semalam. “Kalau di hotel yang sama satu kamar diisi 8 orang kan, lebih murah.”
Selain itu, menghemat ongkos bisa ditempuh dengan memilih makan di luar tempat-tempat mewah seperti restoran. Padahal terdapat pilihan yang lebih irit, yakni makan di warung atau pedagang pinggir jalan. “Di Eropa, beli kebab hanya seharga 2 Euro, sudah kenyang. Bisa juga beli buah-buahan, murah meriah,” kata Elok.
Alternatif lain adalah makan di toko modern yang memberikan fasilitas air hangat atau mesin penghangat. “Tinggal beli mi ayam, tambahkan sayur atau daging, lalu dipanasi. Murah, cuma seharga 20 dolar Hongkong atau setara Rp 40 ribu,” jelasnya. Ini menghemat separuh dari harga makanan café di Hongkong yang rata-rata setara dengan Rp 80 ribu.
Jurus penghematan lainnya adalah memilih dengan jeli tempat wisata di negara tujuan. “Ketika masuk tempat wisata, cari hari-hari tertentu yang gratis sehingga enggak menambah biaya,” ujarnya.
Meskipun menghemat biaya jajan, akomodasi, dan jalan-jalan ke tempat wisata, hal utama yang tak kalah penting ialah memesan tiket pesawat jauh-jauh hari. Para anggota komunitas BDI, kata Elok, biasa memesan tiket minimal antara 6 bulan hingga 1 tahun sebelum keberangkatan.
“Tiket ke Eropa yang biasanya minimal Rp 10 juta, bisa kita beli seharga Rp 6 juta saat promo maskapai penerbangan setahun sebelumnya. Ini kan, sudah hemat Rp 4 juta,” pungkasnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA