TEMPO.CO, Bangkok:Aparat keamanan Thailand menangkap tersangka kedua dalam kasus peledakan bom di Kuil Erawan, Bangkok, yang menewaskan 20 orang dan melukai 120 lainnya dua pekan lalu. Juru bicara kepolisian, Prawut Thawornsiri, dalam konferensi pers, 1 September, menyatakan seorang pria asing ditangkap saat akan melintas perbatasan Kamboja pada tengah hari. Menurut Prawut, aparat meyakini tersangka adalah pelaku utama pengeboman.
Orang yang tidak disebut identitasnya itu ditangkap di Ban Pa Rai, Distrik Aranyaprathet, Provinsi Sa Kaeo, Thailand. Namun laporan surat kabar Bangkok Post menyatakan pria itu ditangkap di Kamboja.
Menurut Bangkok Post, tersangka diserahkan polisi Kamboja kepada polisi Thailand di Kota Poipet, Provinsi Banteay Meanchey, di seberang Aranyaprathet, Sa Kaeo. "Dia ditahan untuk penyelidikan awal di kamp militer di Aranyaprathet sebelum ke Bangkok untuk interogasi selanjutnya," kata sumber polisi yang dikutip media itu.
Sumber tersebut tidak menyebutkan dari negara mana asal tersangka. Ia hanya mengidentifikasinya sebagai "Yusufu".
Media Thailand kemarin mempublikasikan foto paspor Cina seorang pria yang mirip dengan deskripsi tersangka. Dalam paspor, ia diidentifikasi sebagai Yusufu Mieraili, 25 tahun, asal Provinsi Xinjiang.
Namun, dalam jumpa pers, Prawut menyatakan polisi tidak memiliki paspor tersangka dan tidak dapat memastikan foto yang beredar. “Kami secara resmi tidak punya paspor, jadi kami tidak bisa memastikan gambar yang beredar di media sosial,” kata Prawut. Ia mengatakan tersangka berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan Ocha sempat menyatakan tersangka adalah pelaku utama yang ditangkap di dekat perbatasan Kamboja. Namun kepolisian Kamboja membantah adanya penangkapan tersangka di wilayahnya.
Meski menggambarkan pria itu sebagai pelaku utama dalam pengeboman tersebut, Prayuth tidak secara langsung menyebutnya sebagai tersangka yang meletakkan bom. "Tersangka mirip dengan pria yang tampak pada kamera keamanan di hari pengeboman," kata sang jenderal. Namun, ia menegaskan, polisi akan meneruskan prosedur penyelidikan, termasuk analisis sidik jari.
Ia juga menggambarkan tersangka sebagai sekeping jigsaw puzzle yang akan menghubungkan kepingan lain, termasuk bom yang meledak di tepi sungai dekat dermaga, sehari setelah ledakan di Kuil Erawan. Tak ada korban dalam ledakan kedua tersebut.
Aparat Thailand juga mengumumkan penerbitan tiga surat perintah penangkapan terbaru, seluruhnya untuk orang berkewarganegaraan Turki.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap seorang pria berusia 28 tahun di Nong Kok, pinggiran Kota Bangkok, Sabtu lalu. Dua perintah penangkapan sebelumnya dikeluarkan bagi seorang perempuan berkewarganegaraan Thailand serta seorang pria yang tidak disebutkan kewarganegaraannya. Perempuan itu terakhir diketahui berada di Turki. Keduanya diduga sebagai penghuni apartemen yang digerebek polisi dan berisi bahan-bahan peledak di Min Buri, Ahad lalu.
ASIAN CORRESPONDENT | THE BANGKOK POST | NATALIA SANTI