TEMPO.CO, Semarang - Tim Pemantau Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji (TP4H) Jawa Tengah menyoroti rendahnya kualitas alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia selama berada di Madinah-Mekah.
Anggota Tim Pemantau, Ali Mansyur HD, melalui surat elektronik kepada Tempo mengatakan bus yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji dari Madinah ke Mekkah itu seperti bus Antar Kota Dalam Provinsi jurusan Semarang – Purwokerto via Wonosobo yang kondisinya sudah uzur.
Dalam penjelasannya, Ali mencontohkan dari seluruh bus yang mengangkut kloter 1 SOC semuanya berada di bawah standard. Dibanding pelaksanaan ibadah haji 2013 dan 2014, tahun ini kualitas bus yang digunaan jauh menurun .
Menurut Ali, meski bus berkapasitas 45 penumpang itu mempunyai alat penyejuk udara, tetapi udara di dalam bus tetap panas karena hanya angin saja yang keluar. “Banyak jamaah yang kepanasan,” kata Ali.
Karena bus yang sudah uzur, perjalanan sangat lambat padahal jemaah haji harus menempuh perjalanan sepanjang 450 kilometer. Ali menyebut, perjalan Madinah ke Mekah yang mestinya ditempuh dalam waktu 6 hingga 7 jam bisa molor hingga lebih dari 10 jam.
Bahkan, kata Ali, bus rombongan 4, 6 dan 7 harus berhenti berkali-kali karena bus mengalami kerusakan mesin. Beruntung kerusakan tersebut masih bisa diatasi. Akibatnya, meskipun tetap bisa melanjutkan perjalanan, namun jemaah haji harus menghabiskan waktu di jalan lebih dari 13 jam.
Politikus Partai Nasdem itu menyayangkan pemilihan alat transportasi untuk jamaah haji tidak mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Padahal itu sangat berpengaruh pada kelancaran ibadah para jemaah haji. Sayangnya, kata dia, pemerintah terkesan mengabaikan.
“Jangan sampai gara-gara bus di bawah standard, bisa mengurangi kualitas ibadah karena kepanasan dan kecapekan,” kata Ali.
Sebagai tim pemantau, Ali menyatakan sudah menyampaikan masalah tersebut kepada Kepala Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat. “Ia merespons dengan baik dan akan dijadikan bahan evaluasi,” kata Ali.
ROFIUDDIN