Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karya Seni Bagus atau Tidak, Begini Cara Menilainya

image-gnews
Pengunjung menikmati karya seniman Pupuk Daru Purnomo, di Sangkring Art Space Yogyakarta, 31 Mei 2015. TEMPO/Shinta Maharani
Pengunjung menikmati karya seniman Pupuk Daru Purnomo, di Sangkring Art Space Yogyakarta, 31 Mei 2015. TEMPO/Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketika mengunjungi pameran seni rupa dan menyaksikan karya-karya seni yang dipajang, entah lukisan atau instalasi kadang kita sulit menilai apakah karya itu bagus atau tidak. Apalagi karya yang ditampilkan memiliki rupa yang terbilang tak lazim.

Hanson Barki, seorang dokter di Bandung, menunjukkan cara pandang lain dalam menilai bagus tidaknya karya seni yang dipajang dalam pameran. Menurut dokter di Happy Natural Radiant ini, cara menilai karya seni tidak hanya dari keindahan, atau manfaatnya bagi artis maupun orang lain.

"Para dokter di sini bukan ahli seni, tapi mungkin punya sudut pandang sendiri dalam menilai karya," ujarnya di klinik tersebut, Kamis, 3 September 2015. Menurut Hanson, kinesiologi, penempatan, dan komposisi menjadi kunci karya seni dinilai bagus oleh orang yang melihatnya.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 1985 yang kini berusia 50 tahun itu, menjadikan karya foto Kinez Riza sebagai contoh. Model pertama kumpulan foto yang tidak diatur pemasangannya, model kedua ditata khusus urutannya di ruang pamer. Foto kedua model tersebut bergantian ditampilkan di layar proyektor.

Hanson kemudian melakukan pengujian otot ke beberapa wartawan termasuk Tempo di klinik tersebut. Caranya, Hanson meminta salah satu lengan peserta diangkat lurus setinggi bahu ke arah mana saja, sambil melihat ke layar proyektor. Pada model pertama, Hanson dengan mudah menurunkan tangan peserta uji coba. Sebaliknya pada model foto kedua. "Komposisi penempatan sangat penting pada karya foto tersebut," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dampak penempatan karya itu berdasarkan kinesiologi, membuat tubuh penglihatnya merasa nyaman dan membuat ototnya menguat. Kinesiologi dalam dunia kedokteran, merupakan sistem analisis yang membantu proses diagnosis pasien. Metode itu, kata Hanson, bisa diterapkan ke obyek lain, seperti orang dan ucapannya serta karya seni.

Kinesiologi atau ilmu gerak tubuh manusia, dikenalkan R.W. Lovvet, seorang dokter bedah tulang dari Harvard University pada 1932. George Goodheart kemudian mengembangkannya pada 1960-an. Kombinasi kerja pikiran, jiwa, dan tubuh manusia dalam menanggapi sesuatu yang baik atau buruk, diekspresikan dengan kekuatan otot, di antaranya pada bagian tangan.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.