TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bintang Persebaya Surabaya, Anang Ma'ruf, 39 tahun, mengaku memilih menjadi pengendara Go-Jek untuk mencari pengalaman baru setelah gantung sepatu. Selain itu menjadi pengendara Go-Jek juga merupakan ikhtiarnya dalam menjalani kehidupan.
"Sebelum memutuskan bergabung dengan Go-Jek, saya juga mengambil beberapa pertimbangan," kata Anang di kantor Go-Jek Surabaya, Jumat, 4 September 2015.
Menurut eks pemain spesialisasi bek sayap ini, menjadi pengendara Go-Jek tidak terikat seperti pekerja kantoran. Hal inilah yang mendasari dirinya akhirnya memilih bergabung dengan Go-Jek.
"Saya masih bisa melatih sepak bola pada pagi dan sore hari, sedangkan di sela-sela waktu itu saya masih bisa bekerja sebagai pengendara Go-Jek," kata Anang.
Anang berujar tetap tak jauh-jauh dari dunia sepak bola kendati sudah menjadi anggota Go-Jek. Saat ini Anang sebagai pelatih di Sekolah Sepak Bola Simo United kelompok usia 10-17 tahun. Simo adalah nama sebuah kampung di Surabaya.
"Biasanya saya melatih pagi dan sore harinya, sehingga meski jadi pengendara Go-Jek saya masih di dunia sepak bola," kata dia.
Head Manager Go-Jek Surabaya, Candra, mengatakan, Anang telah diberi seragam dan dapat mulai bekerja sejak Jumat siang. "Seragamnya sudah kami berikan tadi," kata Chandra.
Semasa aktif di lapangan hijau, nama Anang tak bisa lepas dari Persebaya kendati selama kariernya ia pernah berpindah ke Deltras Sidoarjo dan Persija Jakarta. Di Persebaya Anang mengisi posisi bek sayap kiri maupun kanan.
Di skuad Bajul Ijo pemain yang dikenal pendiam dan pemalu itu seangkatan dengan "Bejo" Sugiyantoro, Chairil "Pace" Anwar, Hendro Kartiko, dan lain-lain. Di bawah pelatih Rusdi Bahalwan, bersama trio Brasil Jacksen F. Tiago, Justino Pienhiero, dan Carlos de Mello, Anang mempersembahkan gelar juara pada musim kompetisi 1997.
Anang juga sukses mengantar Persebaya merebut juara liga pada 2005 saat klub berjuluk Green Force itu dibesut Jacksen F. Tiago.
EDWIN FAJERIAL