TEMPO.CO, Pontianak - Kualitas udara di Kota Pontianak memasuki status berbahaya pada pukul 12.00 WIB. Beberapa kabupaten kota di Kalimantan Barat juga sudah diliputi kabut asap, tapi status daerah masih siaga darurat asap.
"Memang kualitas udara memburuk. Terlebih pada pagi dan sore," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak Multi Junto, Sabtu.
Berdasarkan tabel data Particulate Matter PM10 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tingkat konsentrasi partikulat udara di Kota Pontianak, pada Jumat kemarin mencapai 391.90 mikro gram per meter kubik dititik tertingginya. Sementara Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah tergolong berbahaya. Khusus untuk Kota Pontianak, Multi mengatakan berasal dari kiriman dari kabupaten lain di Kalimantan Barat.
Terkait dengan status bencana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah T.T.A. Nyarong mengatakan, belum ada perubahan status bencana untuk Kalimantan Barat, walau beberapa daerah di Kalimantan Barat sudah diselimuti asap dengan kualitas udara tidak sehat hingga berbahaya.
"Saya sudah konsultasi dengan BNPB, untuk Kalbar sementara statusnya siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Terkecuali ada perintah dari gubernur untuk mengubah Status," katanya. Dia menambahkan, saat ini tengah mengikuti rapat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk membahas kabut asap.
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat di empat daerah operasi pada Sabtu ini, serentak melakukan pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di empat kabupaten.
"Di Sintang ada dua titik api, kita padamkan bersama TNI dan Polri," tukas kepala Balai Sumber Daya Alam Kalimantan Barat Sustyo Iriyono, Sabtu, 5 September 2015.
Pemadaman lahan pertanian yang terbakar juga dilakukan di sepuluh lokasi titik api oleh Manggala Agni bersama aparat TNI-Polri di pinggir sepanjang Jalan Raya Desa Pelang-Tumbang Titi Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang.
"Selain itu, personel Manggala Agni juga melakukan ground checking terhadap beberapa titik yang kerap terjadi kebakaran," katanya. Selain itu, personel juga melakukan patroli penyuluhan langsung kepada warga.
ASEANTY PAHLEVI