TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid memastikan pemerintah akan memberikan asuransi penuh kepada seluruh penumpang karamnya kapal kayu di Selat Malaka. Musababnya, kata Nusron, seluruh penumpang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Meski pun mereka ilegal, tapi negara tetap hadir dengan memberikan asuransi jiwa kepada seluruh penumpang," kata Nusron, di Masjid Raya Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 September 2015. "Baik yang selamat mau pun yang meninggal."
Sebelumnya, kapal kayu pengangkut warga Indonesia terbalik di Selat Malaka setelah meninggalkan Sabak Bernam, Selangor. Kapal diduga mengangkut sekitar 70 orang dan tenggelam pada Kamis sekitar pukuk 02.20 WIB. Operasi pencairan korban kemarin menemukan sembilan jenazah dan seorang selamat.
Jumlah total korban yang meninggal saat ini bertambah menjadi 24 orang, yang terdiri dari 19 perempuan dan lima laki-laki. Adapun jumlah korban selamat mencapai 20 orang. Dua jenazah kemarin berhasil diidentifikasi. Yaitu Winda Mandasari, 24 tahun dan Juharen binti Kamaruddin bin Hamid, 81 tahun.
Nusron mengatakan lembaganya hari ini mendapat informasi bahwa ada dua jenazah yang kembali berhasil diiindetifikasi. Mereka adalah Mahrani, 49 dan Asminah, 50 tahun. Keduanya asal Binjai Barat, Sumatera Utara.
Nusron mengatakan pascainsiden ini, dia akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Kepada Presiden, Nusron akan membuat rancangan pengawasan perbatasan dari adanya penyaluran TKI Ilegal. "Ini sering terjadi. Untuk mengantisipasinya adalah dengan membuat poros perbatasan mengawasi penyaluran TKI ilegal. Karena jika ada kasus seperti ini, nantinya pemerintah yang akan repot."
REZA ADITYA
VIDEO KAPAL KARAM: