TEMPO.CO, Nganjuk - Kecelakaan maut yang melibatkan bus penumpang kembali terjadi di jalur tengkorak Kertosono, Kabupaten Nganjuk. Dua orang tewas dihantam bus yang terguling akibat ulah sopir yang diduga ugal-ugalan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada bus Eka jurusan Yogyakarta-Surabaya bernomor polisi S-7298-US yang dikemudikan Suparwoko, 36 tahun, warga Madiun. Sejumlah saksi mata mengatakan bus tersebut melaju sangat kencang dari Madiun menuju Surabaya saat melintasi jalur provinsi di Kecamatan Kertosono, Sabtu malam, 5 September 2015.
Saat berusaha mendahului sebuah truk dari arah yang sama, tiba-tiba bus tersebut oleng setelah roda depan bagian kanan naik ke atas trotoar di bahu jalan sebelah kanan. Sopir yang kehilangan kendali membuat bus terguling ke kiri. “Mungkin karena kecepatannya tinggi. Jadi, saat menyalip, bus terlalu ke kanan,” kata Kepala Unit Kecelakaan Kepolisian Resor Nganjuk Inspektur Dua Roni Andreas, Ahad, 6 September 2015.
Saat badan bus terguling dan terempas, sebuah sepeda motor yang ditumpangi pasangan suami-istri melintas dari arah berlawanan. Bagus Supriyanto, 23 tahun, dan istrinya, Iin Rahmawati, 21 tahun, tak mampu menghindar hingga terhantam badan bus. Bagus meninggal di tempat kejadian. Sedangkan istrinya meninggal saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kertosono.
Empat penumpang bus mengalami luka-luka. Mereka dirawat di RS Umum Kertosono. Adapun sopir bus diamankan di Markas Polres Nganjuk setelah mendapat perawatan medis.
Sejak Sabtu malam, polisi kesulitan mengevakuasi bangkai bus. Sempat terjadi kemacetan di jalur utama Surabaya-Madiun itu hingga badan bus berhasil dipinggirkan.
HARI TRI WASONO