TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Sucipto menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan 700 polisi untuk mengamankan aksi lempar tikus mati di depan kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla siang ini.
"Jumlah itu masih ada tambahan dari Polda Metro Jaya, Polsek Senen, Menteng, Kemayoran, Cempaka Putih, dan Sawit Besar," ujarnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta, depan kediaman Wapres, Senin, 7 September 2015.
Ketua Kajian, Aksi, dan Jaringan Badan Relawan Nasional Laode Kamaluddin pada Ahad kemarin menyerukan aksi lempar tikus mati di depan kediaman Jusuf Kalla. Laode meminta agar polisi mengusut keterlibatan Kalla dalam kasus korupsi pengadaan crane di PT Pelindo II.
Dia menuding Kalla ikut bermain dalam kasus itu setelah pengusaha asal Sulawesi Selatan itu meminta Bareskrim tak menangani kasus yang melibatkan kebijakan pemerintah.
Kalla juga diduga mengintervensi pemutasian Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Budi Waseso yang sedang getol membongkar kasus korupsi yang diduga merugikan negara puluhan miliar rupiah itu.
"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk kekecewan kami melihat seorang wakil presiden yang terlibat dalam persekongkolan mafia pelabuhan," kata Laode dalam siaran persnya kemarin.
Laode dan kawan-kawan juga menuntut agar polisi menangkap Richard Joost Lino yang diduga terlibat dalam korupsi Pelindo II.
REZKI ALVIONITASARI