TEMPO.CO, Banyuwangi - Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Sumantri Sudomo–Sigit Wahyu Widodo, yakin bisa mengalahkan pasangan Abdullah Azwar Anas–Yusuf Widyatmoko, calon petahana dalam pilkada Kabupaten Banyuwangi.
Kesuksesan Azwar Anas memimpin kabupaten paling timur di Provinsi Jawa Timur tak membuat gentar Sumantri dan Sigit. Duet dengan sebutan Su-Si yang diusung koalisi Partai Golkar dan Hanura itu siap mengalahkan Abdullah Azwar Anas–Yusuf Widyatmoko yang dijagokan oleh lima partai sekaligus, yakni PDI Perjuangan, Nasional Demokrat, Partai Gerindra, PKS, dan PAN.
Sumantri adalah Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Golkar Banyuwangi. Sedangkan Sigit Wahyu merupakan Sekretaris Partai Hanura. Pasangan itu sempat dicurigai sebagai calon boneka. Namun hal itu dibantah oleh Sumantri.
Menurut Sumantri, dia sudah menyiapkan pencalonannya sejak lima tahun lalu. Sebanyak 20 ribu banner dipasang di sejumlah jalan. Sekitar 100 ribu stiker juga ia tempel di rumah warga. “Saya sudah aktif keliling desa-desa dalam lima tahun terakhir,” katanya kepada Tempo, Senin, 7 September 2015.
Alumnus Ekonomi Pertanian Universitas Jember itu tahu persis pasangan calon yang ditantangnya masih cukup kuat dan masih berpeluang memenangkan pilkada pada 9 Desember 2015 mendatang.
Sumantri-Sigit akan fokus mengangkat isu pertanian. Sebab pada lima tahun terakhir calon petahana dinilai tak serius memperhatikan nasib petani. Padahal, separuh lebih pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi disokong oleh pertanian. “Selama ini cuma sektor pariwisata yang digarap,” ujar Sumantri.
Sumantri juga memanfaatkan kemahirannya menciptakan lagu daerah Banyuwangi untuk menggaet hati masyarakat. Sejak 2014 dia telah menciptakan sepuluh lagu. Dua di antaranya menjadi hit. Kedua lagu yang berjudul Kembange Ati dan Welas Riko itu dinyanyikan oleh bintang lokal, Suliyana.
Selama masa kampanye, Sumantri akan mencetak lagu-lagu tersebut lebih banyak untuk dibagikan secara gratis kepada warga.
Berapa modal yang disiapkan Su-Si untuk mengalahkan sang petahana? Dengan malu-malu, Sumantri menyebut angka Rp 1 miliar. Duit itu merupakan tabungan yang ia siapkan dari kebun jeruk dan sejumlah ternak serta sumbangan dari sejumlah teman. Dia mengakui dana tersebut tergolong cekak, tapi dia tetap optimistis bisa menang.
IKA NINGTYAS