TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, kini muncul nama pasangan baru yang akan menyaingi pasangan inkumben, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Pasangan itu adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kota Surabaya Syamsul Arifin sebagai bakal calon wali kota, berdampingan dengan Sekretaris Hanura DPC Kota Surabaya, Warsito sebagai bakal calon wali kota.
“Saya masih di Jakarta sekarang untuk menyamakan visi-misi dengan partai pengusung yang lain,” kata penggerak pasangan Syamsul-Warsito, Andi Budi Sulistijanto kepada Tempo, Rabu, 09 September 2015.
Ketua DPD Golkar Surabaya kubu Agung Laksono ini juga mengatakan bahwa partai Golkar telah berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan Hanura dalam mengusung pasangan ini. Bahkan, ia mengaku telah berkoordinasi juga dengan Golkar Surabaya kubu Abu Rizal bakrie untuk mengusung pasangan Syamsul-Warsito. “Semuanya responnya positif, tinggal kami meneruskan ke tingkat DPP,” kata dia.
Menurut Andi, Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang dipandang memiliki suhu politik yang sangat tinggi, sehingga sangat wajar apabila semua pihak tertarik dengan pemilihan wali kota dan wakil wali kota Surabaya. “Masih ada waktu dua hari untuk membulatkan pasangan ini,” kata dia.
Adapun persyaratan pencalonan pasangan Syamsul-Warsito, diklaim sudah lengkap semuanya, karena beberapa waktu lalu pasangan ini memang berencana akan mendaftar ke KPU pada tahap pertama pendaftaran, namun kala itu PKB dan Hanura hanya memiliki delapan kursi, sehingga kurang dua kursi untuk mengusung pasangan calon. “Saat ini, kami sudah sepakat tiga partai, Golkar, PKB dan Hanura,” kata dia. (Lihat video Bila Pilkada Ditunda, Inilah Ketakutan Risma, Risma Ingin Fokus Selesaikan Tugas, Risma: Jabatan Itu Nggak Boleh Diminta)
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah partai Golkar Kota Surabaya kubu Abu Rizal Bakrie, Dwi oetomo mengatakan hingga saat ini masih terus koordinasi dengan beberapa partai untuk mengusung pasangan Syamsul-Warsitu itu, sehingga dia mengaku masih terus menunggu DPP PAN Golkar kubu ARB. “Kami siap menunggu perintah dari DPP,” ujarnya kepada Tempo.
MOHAMMAD SYARRAFAH