TEMPO.CO, Jakarta - Dua legenda hidup Persib Bandung, Robby Darwis, 51 tahun, dan Adeng Hudaya, 58 tahun, menerima penghargaan pada puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu.
"Keduanya merupakan dua dari 39 penerima penghargaan Haornas tahun ini," kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Jawa Barat Yudha M. Saputra, di Bandung.
Adeng Hudaya, yang mantan kapten tim Persib tahun 1980-an itu menjadi penerima simbolis penghargaan yang rutin diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat setiap tahun itu.
Ia menerima penghargaan yang diserahkan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, yang menjadi inspektur upacara, pada kegiatan yang digelar di halaman depan kantor Gubernur Jawa Barat itu.
"Saya sangat bangga karena Pemprov memberikan penghargaan kepada para mantan atlet yang pernah mengharumkan daerah, bangsa, dan negara. Kami jelas terharu karena pengorbanan dan perjuangan kami masih diingat oleh pemerintah," kata Adeng.
Adeng berharap, perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini menjadi motivasi bagi atlet Jawa Barat lainnya untuk mencintai daerah dan berjuang untuk Jawa Barat termasuk pada ajang PON XIX/2016 di mana Jawa Barat akan menjadi tuan rumah.
"Penghargaan bagi mantan atlet ini sebuah langkah maju dari pembinaan olahraga, tentunya dukungan lebih besar juga diberikan bagi para atlet yang masih aktif, untuk itu saya berharap mereka memberikan dedikasi dan loyalitasnya sebagai atlet," kata Adeng, yang juga pernah dua kali memperkuat tim Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat.
Sementara itu Robby Darwis juga menjadi penerima penghargaan Hari Olahraga Nasional 2015. Robby merupakan legenda hidup Persib dan timnas PSSI tahun 1980-an hingga tahun 1990-an.
Baik Adeng maupun Robby, merupakan figur pemain sepak bola yang menjadi panutan di Bandung sekaligus sosok mantan pemain yang sukses menempuh karier di luar sepak bola.
Adeng Hudaya baru dua tahun pensiun sebagai karyawan Bank Mandiri sedangkan Robby Darwis masih aktif bekerja di Bank BNI. Keduanya menjadi salah satu keberhasilan sinergitas program pemberdayaan atlet dengan pemerintah dan dunia usaha sehingga mendapat jaminan pekerjaan dan karier di luar sepak bola.
ANTARA