TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan terpilihnya Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir dalam Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) tak lain karena Soetrisno Bachir pernah menjadi anggota tim sukses Presiden Joko Widodo. Menurut Zul, Soetrisno—atau kerap dipanggil Tris—dipilih langsung oleh Jokowi, bukan diajukan partai.
"Dia tim sukses Jokowi saat pilpres dan memang teman lama. Artinya, Tris ingin membantu Jokowi dengan memberikan masukan soal ekonomi industri," kata Zul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 11 September 2015.
Kemarin, Soetrisno Bachir dipanggil Jokowi ke Istana Negara. Ia mengaku ditawari posisi tinggi di KEIN. "Bersama Presiden membahas bagaimana lembaga Komite Ekonomi dan Industri ini bisa nantinya membantu pemerintah, khususnya Presiden," ujarnya di Istana Negara, Kamis, 10 September 2015. "Saya ikut di situ. Tapi posisinya nanti Presiden yang menentukan."
Zulkifli menampik bergabungnya Tris ke dalam badan itu karena barter politik pemerintah dengan PAN, setelah merapatnya PAN ke pemerintah pada Rabu pekan lalu. Ia menilai keterlibatan Soetrisno karena latar belakang mantan Ketua Umum PAN sebagai pengusaha. "Itu bukan dari partai, karena Komite di luar partai," tutur Zulkifli.
Zulkifli justru berpendapat bergabungnya Soetrisno dengan beberapa pengusaha di KEIN mampu menyelesaikan krisis ekonomi saat ini. Tak hanya Tris, KEIN akan diisi ekonom Hariyadi Sukamdani, pengusaha Tri Wardhani, serta pengusaha Sudhamek. Adapun Hendri Saparini dan Agus Pambagyo bergabung sebagai anggota Komite Ekonomi Industri Nasional.
Pada kampanye pemilihan presiden tahun lalu, Soetrisno berdiri mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla bersama Sidharto Danusubroto, Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani, Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono, As'ad Said Ali, dan Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan. Padahal Ketua Umum PAN saat itu, Hatta Rajasa, menjadi rival Jokowi dalam pilpres.
PUTRI ADITYOWATI