TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha menjadi korban pembunuhan di Meruya Ilir, Jakarta Barat, Sabtu dinihari, 12 September 2015. Pembunuhan terjadi di rumah korban, Nelson Marbun, di Taman Meruya Ilir Blok A11 Nomor 21, Kembangan, sekitar pukul 02.00 WIB.
Menurut penyidik kepolisian, dua pelaku masuk dengan melompati pagar, mencongkel jendela, dan membuka pintu ruang tamu. "Kunci tergantung di pintu," ujarnya di lokasi. Di dinding pagar terdapat bekas kaki dan darah.
Nelson, 63 tahun, kemungkinan memergoki pelaku. Dia terbunuh di ruang tamu dengan luka bacok di leher dan tangan. Istrinya, Riris Marbun, 57 tahun, terluka benturan di kepala akibat pukulan stik golf. Saat ini jenazah dan keluarganya berada di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat.
Andri, 27 tahun, sopir Nelson, mengatakan malam itu ada empat orang di dalam rumah, yakni Nelson, istrinya, dan dua pembantu. Tidak diketahui barang yang hilang. "Sepertinya tidak ada," ujar Andri yang datang ke rumah Nelson pukul 06.30 setelah ditelpon Riris.
Menurut Andri, Nelson merupakan tipe pengusaha yang kalem. "Selama 3,5 tahun bekerja tidak pernah saya melihat dia marah," ujarnya. "Hanya saja belakangan dia kerap kesal ke mandor karena tidak kunjung datang habis Lebaran."
Andri mengatakan Nelson sedang membangun rumah baru di Taman Meruya Ilir Blok A4 Nomor 7. Terdapat sepuluh pekerja di sana.
Setahun terakhir rumah Nelson dua kali dirampok. Tahun lalu dashboard mobilnya yang terparkir di garasi raib digondol maling. Juni lalu maling juga sempat masuk pekarangannya, tetapi kabur saat kepergok.
"Pak Marbun sempat bilang mau pasang CCTV seperti tetangganya, tapi belum terpasang sudah kejadian seperti ini," ujar Hardi, 56 tahun, petugas keamanan kompleks. Kasus ini ditangani Kepolisian Sektor Kembangan.
REZA MAULANA