Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SBY Bicara Soal Kiamat di Kampus Ini

image-gnews
Paspampres menghalangi mahasiswa yang mendekati Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono, saat tiba untuk memberikan kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 2 September 2015. SBY memberikan kuliah umum pada seluruh mahasiswa baru UPI dengan tema Pendidikan Kedamaian Untuk Memperkokoh Jati Diri Bangsa. TEMPO/Prima Mulia
Paspampres menghalangi mahasiswa yang mendekati Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono, saat tiba untuk memberikan kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 2 September 2015. SBY memberikan kuliah umum pada seluruh mahasiswa baru UPI dengan tema Pendidikan Kedamaian Untuk Memperkokoh Jati Diri Bangsa. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO , Bandung:Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri Sidang Terbuka Senat Universitas Padjadjaran Dies Natalies Ke-58 Universitas Padjadjaran (Unpad) di Graha Sanusi Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Jumat, 11 September 2015. Dalam kesempatan tersebut, SBY datang sebagai Chairman Global Green Growth Institute (GGGI).

SBY memberikan kado khusus untuk Unpad berupa orasi ilmiah. "Kado untuk ulang tahun Unpad saya siapkan satu judul orasi ilmiah yang berbunyi Pertumbuhan, Pemerataan dan Keberlanjutan Trilogi Pembangunan Abad 21," kata SBY dalam pembukaan orasi ilmiahnya, Jumat siang.

Orasi ilmiah yang disampaikan SBY menitikberatkan pada dampak perubahan iklim sebagai akibat pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi global. Menurut SBY, dunia selalu berkembang. Ketika jumlah penduduk bertambah maka kebutuhan manusia pun mengalami perubahan. Jika penduduk dunia saat ini mencapai 7,3 miliar, maka pada tahun 2045 jumlah penduduk dunia bisa mencapai 17,9 milyar manusia.

"Sejumlah Kajian mengatakan kebutuhan akan pangan meningkat 70 persen dan kebutuhan energi dan air meningkat 60 persen," ujarnya.

Dalam orasinya SBY menyinggung soal doomsday atau hari kiamat yang tidak mungkin bisa dicegah. Menurut dia, kiamat merupakan sebuah peringatan kepada manusia untuk mengelola.

SBY mengungkapkan ada beberapa skenario kehancuran dunia. Tapi, dia punya skenario yang diberi nama skenario gelap. Pada skenario ini, setiap negara berlomba-lomba mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya dan manusia tetap bertahan dengan gaya hidup boros serta rakus. "Maka akibatnya sumber kehidupan menipis, bumi makin panas dan iklim pasti berubah," jelasnya.

Lebih lanjut SBY menambahkan, kehancuran dunia akan lebih cepat ketika political will dan juga kebijakan tegas dan berani untuk mencegah pemanasan global tidak kuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam trilogi Pertumbuhan Ekonomi abad 21, lanjut SBY, Indonesia punya kepetingan. Pertama meningkatkan ekonomi bangsa agar taraf hidup rakyatnya juga meningkat. Kedua, pertumbuhan ekonomi harus merata dan adil.

"Yang ketiga, pertumbuhan ekonomi harus terjadi tanpa merusak lingkungan, tanpa menguras sumber-sumber kehidupan untuk anak cucu kita di masa depan," jelasnya.

Solusinya, dunia harus mengubah gaya hidup dari boros menjadi hemat dan efisien. Indonesia juga harus berubah terutama dalam strategi kebijakan dan pelaksanaan pembangunan. Diharapkan, Trilogi Pembangunan Abad 21 bisa diaplikasikan dalam RPJMN,APBN dan APBD. "Saya berharap RPJMN, APBN dan APBD mencantumkan agenda ini.
Keyakinan saya, Trilogi Pembangunan Abad 21 akan mengantarkan bangsa Indonesia selamat, maju dan sejahtera," ujarnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Baca juga:
Begini Kalau Jusuf Kalla Bohongi Istrinya
Mulan Komentari KD-Aurel, Netizen: Minta Maaf ke Bunda Maia!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

9 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

39 hari lalu

Titiek Soeharto. TEMPO/Nickmatulhuda
Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.