TEMPO.CO, Jakarta - Ada suasana yang berbeda di kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sejak Sabtu, 12 September 2015. Terlebih hari ini, Minggu, 13 September 2015.
Gema tabuh kendang dan irama angklung terdengar dari bangunan tempat Gubernur Basuki biasa bekerja. Puluhan warga Jakarta meriung di halaman Gedung Blok G, Balai Kota, Minggu, 13 September 2015. Sekelompok pemuda mendendangkan tembang Anoman Obong dengan ritmis. Tepuk tangan pecah tatkala lagu itu usai dan langsung disambung dengan lagu Terajana.
Keramaian juga terlihat di depan pendapa Balai Kota. Puluhan pengunjung membuat antrean mengular demi masuk ke ruangan tempat Gubernur Basuki saban hari bekerja. Ratusan pengunjung lainnya duduk lesehan di lantai dasar Gedung Blok B yang menjadi area kuliner. Itulah kondisi Balai Kota sejak dibuka untuk umum sebagai obyek wisata kemarin. Biasanya, gedung bekas kantor dinas Kerajaan Hindia Belanda ini sepi jika akhir pekan menjelang.
Didi Heriyana, 43 tahun, antusias menyaksikan pembukaan Balai Kota sebagai obyek wisata untuk umum. "Meriah sekali hari ini, padahal biasanya sepi sekali kalau akhir pekan," kata warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu.
Dia tak menyangka pada awal pembukaan Balai Kota sudah sangat ramai dan semarak. Didi menyebutkan adanya gerai kerajinan tangan, perpustakaan keliling, dan lapak kuliner membuat tur ke kantor Ahok serasa pergi ke obyek wisata yang jauh dari Jakarta. "Kalau bisa lapak kuliner yang menjual makanan ringan disebar di beberapa titik," Didi menyarankan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Purba Hutapea mengungkapkan ide membuka Balai Kota untuk umum datang dari Ahok. Menurut dia, Ahok ingin masyarakat bisa menikmati kawasan Balai Kota sembari menyaksikan langsung dari dekat tempat gubernurnya bekerja. "Agar Balai Kota tak terkesan angker bagi masyarakat," ujarnya.
Wisata di Balai Kota dibuka setiap Sabtu dan Minggu pukul 09.00 sampai 17.00. Pengunjung tak dikenakan biaya alias gratis untuk masuk ke kawasan wisata Balai Kota.
RAYMUNDUS RIKANG