TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Djohermansyah Djohan mendatangi Gubernur DKI Jakarta di kantornya, Senin, 14 September 2015. Kedatangannya bersama empat alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk mengklarifikasi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama untuk membubarkan IPDN.
Djohermansyah datang dengan mengenakan kemeja batik berwarna biru tua. Satu warna dengan kemeja batik biru muda Ahok, sapaan akrab Basuki, yang dipakai hari ini. Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang-lebih satu jam. Pukul 16.40, Ahok mengantar keluar alumnus hingga ke Pendopo Balai Kota.
Alumnus IPDN mengadakan pertemuan tertutup dengan Gubernur DKI Jakarta. Selama pertemuan tersebut, mereka mendengarkan penjelasan Ahok mengenai konteks dan isi pernyataannya.
Guru Besar IPDN tersebut mengatakan Ahok mengeluarkan pernyataan dalam konteks adanya kebijakan moratorium PNS. Rencana tersebut mengatur tidak akan ada lagi penerimaan PNS di seluruh Indonesia. Bila IPDN masih berdiri, maka akan dirasa tidak adil. "Kalau memang begitu konteksnya, maka clear bahwa tidak ada maksud beliau untuk mengusulkan pembubaran IPDN," katanya.
Sebelumnya, Ahok mengeluarkan pernyataan ingin membubarkan IPDN. Menurutnya Undang-Undang Aparatur Sipil Negara sudah menghilangkan keistimewaan sekolah kepamongprajaan tersebut. Ia juga pernah menyatakan bahwa alumnus IPDN banyak yang nakal.
VINDRY FLORENTIN